peristiwa-internasional

Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva Kecam Israel di KTT BRICS: Sebut Serangan ke Gaza Sebagai Genosida

Senin, 7 Juli 2025 | 20:38 WIB
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva (Instagram@lulaoficial)

(KLIKANGGARAN) - Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva mengecam keras tindakan Israel di Gaza yang ia sebut sebagai “genosida”, saat membuka pertemuan para pemimpin 11 negara BRICS di Rio de Janeiro, Minggu (6/7), seperti diberitakan oleh Aljazeera.

“Kita tidak bisa diam terhadap genosida yang dilakukan Israel di Gaza, pembunuhan warga sipil tak berdosa, dan penggunaan kelaparan sebagai senjata perang,” ujar Lula dalam pidatonya di hadapan para pemimpin China, India, dan negara BRICS lainnya, sebagaimana dikutip dari Aljazeera.

Pernyataan Lula muncul ketika pembicaraan gencatan senjata antara Israel dan Hamas kembali digelar di Doha, di tengah desakan global untuk mengakhiri perang yang sudah berlangsung 21 bulan. Perang ini diawali serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 di Israel selatan yang menewaskan 1.219 orang, sebagian besar warga sipil Israel.

Baca Juga: Waspada Banjir Rob Ancam Pesisir Jakarta hingga 13 Juli, BPBD Sebut Dipicu Pasang Laut dan Bulan Purnama

Meski begitu, Lula juga menegaskan, “absolut tidak ada yang bisa membenarkan aksi teroris Hamas,” tetapi ia tetap melontarkan kritik keras terhadap operasi militer Israel yang menurut data Aljazeera telah menewaskan sedikitnya 57.418 orang di Gaza, mayoritas warga sipil.

Dalam laporan Aljazeera, disebutkan bahwa BRICS sendiri belum satu suara mengenai seberapa keras mengecam pengeboman Israel terhadap Iran maupun aksi militernya di Gaza. Namun, Lula memanfaatkan forum ini untuk menyerukan reformasi lembaga-lembaga Barat yang dinilai tidak lagi mampu mengatasi fragmentasi global.

Baca Juga: Komitmen Perjuangkan Jalan dan Jembatan ke Seko, Jasrum Intens Bangun Komunikasi dengan BMBK Sulsel

“BRICS adalah pewaris Gerakan Non-Blok,” kata Lula, seperti dikutip Aljazeera, seraya menegaskan “dengan multilateralisme kembali diserang, otonomi kita juga kembali dipertaruhkan.”

Saat ini, BRICS telah mewakili lebih dari separuh populasi dunia dan sekitar 40 persen output ekonomi global. Dimulai pada 2009 dengan Brasil, Rusia, India, dan China, kemudian menambah Afrika Selatan, serta tahun lalu memperluas keanggotaan dengan Mesir, Ethiopia, Indonesia, Iran, Arab Saudi, dan Uni Emirat Arab. Ini menjadi KTT BRICS pertama yang diikuti oleh Indonesia.

Baca Juga: Update Kampung Haji Indonesia: Stafsus Menag Ungkap Lampu Hijau Pembangunan Usai Pertemuan Prabowo dengan Pangeran MBS

Meski demikian, beberapa pemimpin tidak hadir langsung dalam KTT kali ini. Presiden China Xi Jinping mengutus Perdana Menteri, sementara Presiden Rusia Vladimir Putin hadir secara daring karena statusnya sebagai buronan Mahkamah Pidana Internasional, demikian menurut laporan Aljazeera.

Lebih dari 30 negara telah menyatakan minat untuk bergabung menjadi anggota penuh atau mitra BRICS, dengan pembahasan dijadwalkan berlanjut di Museum Seni Modern Rio hingga Senin (7/7).**

Tags

Terkini