KLIKANGGARAN -- "When you stop learning, you stop growing." Kata-kata bijak dari penulis Amerika, Kenneth H. Blanchard, ini bukan sekadar motivasi belaka.
Ia adalah prinsip hidup yang dipegang teguh oleh Hafiizh Ramadhan, siswa SMAN 14 Bandung yang berhasil menaklukkan Seleksi Nasional Berbasis Tes (SNBT) dan meraih kursi di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) impiannya.
Pengumuman kelulusan SNBT beberapa waktu lalu masih terasa hangat. Dari 860.476 peserta yang berjuang, hanya 253.421 yang berhasil lolos UTBK.
Angka itu berarti hanya 29,43% pejuang kampus negeri yang berhasil mewujudkan mimpinya.
Bagi mereka yang lolos—maupun yang belum berhasil—perjuangan ini bukanlah jalan mudah.
Baca Juga: Inilah Sosok Darmawati, Terdakwa Kasus Judol Belanja Barang Mewah Milyaran Rupiah, Siapa Sebenarnya?
Berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun, mereka mempersiapkan diri dengan belajar keras, les tambahan, dan tak jarang mengorbankan waktu istirahat demi satu tujuan: kampus impian .
Hafiizh: Senyum, Semangat, dan Ketekunan
Di antara ribuan pejuang itu, ada Hafiizh Ramadhan. Siswa yang dikenal ramah dan murah senyum ini tak pernah lelah mengasah pengetahuannya.
Sejak kelas 11 SMA, ia sudah bergabung dengan program PPLS Bimbel Nurul Fikri, lembaga bimbingan belajar ternama di Bandung yang telah melahirkan banyak lulusan PTN sejak 1985.
Ia rajin masuk sekolah, tekun belajar di rumah, dan tak pernah menyerah meski soal-soal SNBT terasa berat.
Prinsipnya jelas: "Jika berhenti belajar, berarti berhenti berkembang." Dan tekad itu membawanya pada hasil yang membanggakan.
Mimpi yang Terwujud di Polban
Hasil kerja keras Hafiizh akhirnya terbayar. Ia resmi diterima di Prodi Teknik Pendingin dan Tata Udara, Politeknik Negeri Bandung (Polban) —kampus yang selalu ia idamkan. Rasanya seperti mimpi, tapi inilah buah dari ketekunan dan keyakinannya.