peristiwa-daerah

Dari Kebun ke Pasar, Kelompok Bisnis Madu dan Aren Raup Untung dari Praktik Agroforestri

Rabu, 21 Mei 2025 | 11:25 WIB
Dari Kebun ke Pasar: Kelompok Bisnis Madu dan Aren Meraup Untung dari Praktek Agroforestri (Istimewa)

 

KLIKANGGARAN ---- Dalam rangka Lokakarya Jejak Kolaborasi, proyek SFITAL memamerkan keberhasilan pengembangan wirausaha lokal, yang memperlihatkan dua inisiatif kelompok usaha berbasis agroforestri kakao, yaitu Kelompok Usaha Bersama (KUB) Trigona Mantap dan KUB Aren Malimbu, yang ditampilkan di Booth 4.

Proyek Sustainable Farming in Tropical Asian Landscapes (SFITAL) yang didukung oleh International Fund for Agricultural Development (IFAD) dan dikoordinasikan oleh World Agroforestry (ICRAF), bersama mitra utamanya, Rainforest Alliance dan Mars, hadir untuk memperkuat keberlanjutan sistem pertanian kakao di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Untuk itu, Good Agricultural Practices (GAP) dan wirausaha kakao agroforestri diterapkan, mencakup praktik budidaya kakao berkelanjutan dalam sistem agroforestri, serta pengembangan usaha kakao dan komoditas pendamping seperti lebah madu trigona dan aren.

Untuk mendorong nilai tambah dan keberlanjutan ekonomi, SFITAL memfasilitasi pembentukan Kelompok Usaha Bersama (KUB) berbasis agroforestry. Pada tahun 2023, KUB Trigona Mantap dibentuk oleh petani dari Malimbu, Pararra, dan Tulak Tallu, berfokus pada budidaya lebah Trigona dan produksi madu alami dari kebun kakao. Sementara itu, pada tahun 2024 KUB Aren Malimbu mengolah nira pohon aren menjadi berbagai produk seperti gula balok, gula semut, sirup sarabba, dan gula aren cair.

“Kami tidak hanya membangun bisnis, tapi juga memperkuat identitas lokal dan keberlanjutan jangka panjang,” jelas Lukmansyah, Team Manager, Cocoa dari Rainforest Alliance. Lukmansyah juga menambahkan bahwa produk ini lahir dari kolaborasi, pengetahuan lokal, dan semangat petani untuk tumbuh bersama.

Proses bisnis mereka tidak hanya memperkuat pendapatan ekonomi rumah tangga, tetapi juga menciptakan identitas lokal berbasis praktik pertanian berkelanjutan. Produk-produk ini telah dipasarkan secara lokal dan sedang menjajaki kemitraan dengan pasar regional.

Dari Kebun ke Pasar: Kelompok Bisnis Madu dan Aren Meraup Untung dari Praktek Agroforestri (Istimewa)

Tikah Atikah, Program Communication Analyst CIFOR-ICRAF Program Indonesia mengatakan, “ICRAF juga memperkenalkan desain kemasan yang menarik untuk meningkatkan daya tarik dan nilai jual produk, serta membantu mempromosikan seluruh produk yang dihasilkan oleh kedua KUB tersebut melalui kanal website Kiprah Agroforestri di https://kiprahagroforestri.id/produkagroforestri/.”

Dengan rasa bangga Endri Martini, Agroforestry Extension Specialist CIFOR-ICRAF menyatakan, “Kedua KUB ini menjadi contoh wirausaha komunitas yang berbasis pada sistem pertanian berkelanjutan dan pemanfaatan potensi lokal.”

Bersama Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah (BAPPERIDA) Luwu Utara, ICRAF melalui program SFITAL menyelenggarakan Lokakarya Jejak Kolaborasi pada tanggal 15 Mei 2025 di Aula Lagaligo, Kabupaten Luwu Utara. Acara ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan, termasuk pemerintah daerah, organisasi perangkat daerah (OPD), mitra pembangunan, lembaga riset, pelaku usaha, akademisi, serta kelompok tani dan penyuluh. Kehadiran mereka mencerminkan semangat kolaboratif untuk memperkuat sistem pertanian kakao yang tangguh dan berkelanjutan di Luwu Utara. (TK)

 

Tags

Terkini