Luwu Utara --- Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriani, memimpin apel pagi, Senin (3/2/2025), di Lapangan Upacara Kantor Bupati. Apel ini merupakan apel terakhir bagi Indah sebagai Bupati.
Mengingat masa kepemimpinannya bersama Wabup Suaib Mansur bakal berakhir bulan ini. Andi Abdullah Rahim dan Jumail Mappile akan mengambil alih estafet kepemimpinan di Luwu Utara.
Dalam arahannya di hadapan ratusan pegawai, baik ASN maupun non ASN, Indah menyampaikan pesan-pesan yang sangat menyentuh kepada seluruh pegawai yang mamadati lapangan upacara.
“Terima kasih atas dukungan kita semua yang telah diberikan kepada kami selaku pimpinan di Luwu Utara selama kurang lebih 3 tahun 11 bulan sekian hari,” ucap Bupati Indah Putri Indriani.
Ia mengatakan, selama masa kepemimpinannya, ada beberapa capaian yang patut diapresiasi, di antaranya ialah capaian Luwu Utara yang sukses keluar dari 3 besar daerah termiskin di Sulsel.
Tidak hanya itu, keberhasilan Luwu Utara mendapatkan opini WTP sebanyak 13 kali dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) juga menjadi salah satu capaian terbaik yang juga perlu diapresiasi.
Capaian zona hijau kepatuhan pelayanan publik dari Ombudsman, juga menjadi capaian terbaik yang pernah didapatkan Luwu Utara di bawah kepemimpinan Bupati Indah dan Suaib Mansur.
Termasuk di dalamnya sebagai daerah kabupaten yang berintegritas tinggi di Sulawesi Selatan, dan yang tak kalah pentingnya, mampu menurunkan indeks risiko bencana dari tahun ke tahun.
“Cukup banyak capaian yang telah kita dapatkan, dan segala capaian tersebut perlu diapresiasi. Ini semua berkat kerja-kerja yang gigih dan tentunya melalui doa-doa dari kita semua,” ucap dia.
“Saya kira capaian-capaian ini perlu kita apresiasi, karena ini kerja bapak ibu sekalian, dan upaya yang sudah kita lakukan ini, saya harap bisa terus dipertahankan dan ditingkatkan,” harap dia.
Indah menyebutkan, segala prestasi dan apresiasi yang didapatkan selama ini adalah berkat kerja keras dan kerja cerdas seluruh jajaran pemerintah, termasuk dukungan penuh dari masyarakat.
“Apa yang kita capai adalah buah karya bapak ibu. Kami, selaku pimpinan, hanya mewakili bapak ibu menerima apresiasi, tetapi sesunggugnya apresiasi terbesar adalah milik bapak ibu sekalian,” sambungnya.
“Namun, kalau ada yang kurang, biarlah saya selaku pimpinan yang mengambil tanggung jawab tersebut,” sambung kepala daerah perempuan pertama di Provinsi Sulawesi Selatan tersebut.