peristiwa-internasional

Fenomena Wabah Kerontokan Rambut Misterius di India yang Bikin Panik: Kebotakan dalam Tiga Hari, Apa Penyebabnya?

Jumat, 17 Januari 2025 | 17:40 WIB
Ilustrasi rambut rontok seperti yang terjadi di India secara ekstrem  (Freepik)


KLIKANGGARAN – Sebuah fenomena aneh tengah menghantui tiga desa di distrik Buldhana, Maharashtra, India.

Dalam waktu singkat, ratusan warga di desa Borgaon, Kalwad, dan Hingna mengalami kerontokan rambut ekstrem yang mengakibatkan kebotakan hanya dalam hitungan hari.

Kejadian ini melibatkan pria, wanita, hingga anak-anak, dan memicu kepanikan di kalangan penduduk setempat.

Menurut laporan Economic Times, rambut warga di desa-desa tersebut rontok dengan mudah bahkan hanya dengan tarikan lembut, meninggalkan bercak-bercak kebotakan yang terlihat jelas di kepala mereka.

Sementara itu, Times of India melaporkan bahwa lebih dari 150 orang telah terdampak, dengan sekitar 400 warga lainnya di 15 desa di wilayah Shegaon mulai merasakan gejala serupa.

Fenomena ini diawali dengan rasa gatal di kulit kepala, yang kemudian diikuti kerontokan rambut secara masif.

Departemen Kesehatan Maharashtra dengan cepat mengambil tindakan untuk menyelidiki penyebab wabah ini.

Dr. Deepali Rahekar, petugas kesehatan di Shegaon, mencurigai air yang terkontaminasi sebagai salah satu pemicunya.

“Hal ini dapat terjadi karena air yang tercemar. Kami telah mengumpulkan sampel dan akan mengujinya untuk mencapai kesimpulan,” ungkap Dr. Rahekar.

Tim kesehatan juga mengidentifikasi infeksi jamur pada kulit kepala sebagai penyebab utama di sebagian besar kasus.

Petugas kesehatan distrik, Amol Geete, menjelaskan bahwa 99 persen kasus menunjukkan adanya infeksi jamur, yang merusak folikel rambut dan menyebabkan kebotakan.

Namun, penyelidikan lebih lanjut masih diperlukan untuk memastikan apakah kontaminasi air juga berperan dalam memperburuk kondisi ini.

Sampel air dari wilayah terdampak telah dikirim untuk diuji guna mendeteksi kemungkinan keberadaan polutan seperti logam berat atau residu pupuk yang dapat memperburuk infeksi.

Untuk mengatasi situasi ini, Departemen Kesehatan Maharashtra bekerja sama dengan spesialis kulit dan ahli epidemiologi.

Mereka telah mengumpulkan sampel rambut dan kulit kepala yang kini sedang dianalisis di Akola Medical College.

Halaman:

Tags

Terkini