peristiwa-internasional

Rektor Universitas Harvard Mengundurkan Diri: Apakah Betul Mempraktikkan Plagiarisme ataukah Disebabkan Berpidato Anti-Israel?

Rabu, 3 Januari 2024 | 10:32 WIB
Patung John Harvard di Universitas Harvard (Pixabay/jensjunge)

KLIKANGGARAN -- Rektor Universitas Harvard, Claudine Gay, mengumumkan dalam sebuah pernyataan pada hari Selasa bahwa dia telah mengundurkan diri dari jabatannya sebagai rektor.

Masa jabatan Caludine Gay sebagai Rektor Unversitas Harvard merupakan yang terpendek dalam sejarah institusi bergengsi tersebut.

Mantan Rektor Universitas Harvard itu telah dituduh melakukan hampir 50 kasus plagiarisme sepanjang karier akademisnya.

Adalah aktivis konservatif Chris Rufo yang menemukan bukti bahwa mantan Rektor Universitas Harvard itu telah mencabut materi kata demi kata dari para sarjana lain untuk disertasinya pada tahun 1997, yang berjudul ‘Taking Charge: Black Electoral Success and the Redefinition of American Policies’.

Baca Juga: Wakil Pemimpin Hamas, Saleh al-Arouri, Tewas Akibat Serangan Drone Israel

“Dengan berat hati namun dengan rasa cinta yang mendalam terhadap Harvard, saya menulis surat untuk menyampaikan bahwa saya akan mengundurkan diri sebagai presiden,” tulis Gay.

“Setelah berkonsultasi dengan anggota Korporasi, menjadi jelas bahwa demi kepentingan terbaik Harvard jika saya mengundurkan diri,” tambahnya, mengacu pada badan pimpinan universitas tersebut.

Gay dicemooh sebagai “diversity hire” dan dituduh membangun “diversity empire” di kampus dengan menggunakan kantor Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi (DEI) universitas tersebut.

Kantor Dei dituduh merendahkan mahasiswa kulit putih, mengganti nama gedung-gedung yang diberi nama dengan nama laki-laki kulit putih, dan menyelenggarakan lokakarya dan seminar yang disebut 'teori ras kritis'.

Baca Juga: Unggah Foto Kompak Bareng Virgoun dan Anak-anak, Inara Rusli Seolah Lelah Berseteru dan Ingin Damai

Namun, pembelaan Gay terhadap pidato anti-Israel di kampusnya di hadapan Kongres AS pada awal Desember lah yang pertama kali menempatkannya di garis bidik kaum liberal dan konservatif yang pro-Israel.

Di antara kelompok ini adalah Partai Demokrat dan donor Harvard, Bill Ackman.

Ackman mengklaim bahwa Gay dipekerjakan berdasarkan kriteria ras dan gender yang ditetapkan oleh kantor Keberagaman, Kesetaraan, dan Inklusi di Harvard, dan meningkatkan tuduhan plagiarisme dalam upaya untuk menggulingkan presiden yang diperangi tersebut.

Investigasi internal Harvard menemukan empat “contoh kutipan yang tidak memadai,” namun universitas Ivy League berhenti menggunakan istilah “plagiarisme” dan membebaskannya dari “kesalahan penelitian” pada pertengahan Desember.

Halaman:

Tags

Terkini