peristiwa-daerah

Warga Kampung Naga Tasikmalaya Tak Masalah Harga Beras Mahal, Ini Rahasianya!

Sabtu, 30 September 2023 | 00:54 WIB
Warga Kampung Naga Mempersiapkan Padi untuk Disimpan (Tangkap Layar Youtube)

KLIKANGGARAN -- Warga Kampung Naga, sebuah kampun adat yang berlokasi di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu, Kabupaten Tasikmalaya tak persoalkan harga beras yang kini terus naik.

Warga Kampun Naga bahkan tak peduli berapa pun harga beras di pasaran yang kini mencapai kisaran kisaran Rp. 13.000 hingga Rp 15.000 perkilogram.

Alasannya, warga Kampung Naga memenuhi kebutuhan hidup dengan bercocok tanam dan bertani, sehingga persediaan beras selalu terjaga.

Baca Juga: Dian Sastrowardoyo Tolak Tawaran Anies-Cak Imin jadi Tim Sukses, Ini Alasannya!

Ti kapungkur oge tara meser, eta we cekap tina hasil panen beas mah. Jadi warga Kampung Naga mah teu apal harga beas, bade mahal bade murah.

(Dari dulu juga tidak beli, cukup dari hasil panen beras saja. Jadi warga Kampung Naga, engga tahu harga beras, mau mahal atau murah,” ucap Ucu Suherlan, Juru Pelihara Kampung Naga dilansir dari Ayotasik pada Sabtu, 30 September 2023.

Disebutna teh kaweningan, ari kaweningan teh hartinya ikhlas. Janten, warga anu tos panen, sok nyisihkeun sebagai beasna disimpan di leuit atawa lumbung padi. Ageungna mah teu ditentukan, da namina oge kaweningan.

Baca Juga: Inilah Dugaan Penyebab Kebakaran dalam Pesta Pernikahan di Irak, 113 Orang Meninggal 150 Orang Luka

(Disebutnya itu kaweningan, kaweningan itu artinya ikhlas. Jadi, warga yang sudah panen, menyisihkan sebagian berasnya dan disimpan di leuit atau lumbung padi. Besarnnya tidak ditentukan, namanya juga kaweningan,” lanjut Ucu Suherlan.

Sebagai informasi, beras dari warga kampung yang disebut “kaweningan” itu disimpan dalam sebuah alat bernama Leuit atau lumbung padi.

Tina ajaran Kaweningan eta, sepuh kapungkur ngajarkeun babagi jeung ikhlas. Jadi setiap panen oge, Alhamdulilah sae wae didieu mah. Jadi hasil panen teh cukup kanggo nyambung hirup dugika panen deui. Matakna, teu apal harga beas dan tara meser.

Baca Juga: Lolly Dilaporkan Ke Polisi Oleh Mami Eda, Apa Kasusnya?

(Dari ajaran kaweningan, orang tua dulu mengajarkan berbagai dan iklas. Jadi setiap panen, Alhamdulilah hasilnya bagus disini mah. Hasil panen itu, cukup untuk menyambung hidup sampai ke datangnya musim panen lagi. Makanya, engga tahu harga beras dan engga pernah beli,” tutupnya.

Silakan bagikan artikel ini dan selalu jaga kesehatan.

Halaman:

Tags

Terkini