KLIKANGGARAN --- Dinas Pemuda, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) melalui UPT Pariwisata akan menggelar perjalanan wisata religi atau napak tilas religi di Kompleks Makam Datuk Patimang (Datuk Sulaiman), Desa Pattimang, Kecamatan Malangke.
Kegiatan yang kemudian dinamakan Napak Tilas Jejak Sejarah Kebudayaan Islam Tana Luwu ini akan melibatkan para siswa madrasah di Luwu Utara sebagai peserta, yang juga diharap menjadi bagian penting dalam mengeksplorasi wisata Luwu Utara.
Untuk menyukseskan kegiatan tersebut, UPT Pariwisata akan menggandeng Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Luwu Utara yang merupakan rumah besar dari madrasah itu sendiri dalam sistem pendidikan nasional di Indonesia.
Kepala UPT Pariwisata Disporapar, Lukman, berharap dukungan Kemenag untuk menyukseskan kegiatan Napak Tilas Jejak Sejarah Kebudayaan Islam Tana Luwu.
“Kegiatan ini hanya bisa sukses jika dilakukan dengan bersinergi dan berkolaborasi,” ucap Lukman.
Untuk itu, dengan menggandeng Kemenag, pihaknya berharap kegiatan Napak Tilas Jejak Sejarah Kebudayaan Islam Tana Luwu ini dapat berjalan lancar.
“Nanti kita akan melibatkan para siswa(i) madrasah sebagai peserta dalam kegiatan ini,” jelasnya.
Dikatakannya, kegiatan Napak Tilas Jejak Sejarah Kebudayaan Islam Tana Luwu merupakan salah satu metode belajar menggunakan konsep belajar di alam terbuka, yang dewasa ini sangat jarang diimplementasikan oleh institusi pendidikan itu sendiri.
“Para siswa ini kemudian harus diberikan pemahaman yang lebih komprehensif, agar bisa lebih menghargai identitas budaya lokal, ketimbang budaya Barat dan Korea, dengan mengajak mereka melihat langsung warisan budaya yang ada di daerah kita,” terangnya.
“Peserta juga akan diajak menelusuri situs-situs bersejarah, seperti makam ulama. Mereka diberi kebebasan menggali sejarah masuknya islam pertama kali di Tana Luwu, dengan tokoh-tokoh adat kompeten yang menguasai sejarah Islam di Tana Luwu,” sambungnya.
Sementara Kepala Kemenag, Rusydi Hasyim, menyambut baik kegiatan wisata religi yang digagas UPT Pariwisata. Menurutnya, kegiatan semacam ini perlu didukung karena berdampak positif terhadap meningkatnya wawasan sejarah kebudayaan Islam Tana Luwu.
“Intinya, kami sangat mendukung kegiatan semacam ini. Karena akan memberikan dampak yang baik terhadap pengembangan wawasan kebudayaan siswa," imbuhnya.
"Kita berharap, melalui kegiatan ini, akan ada fakta sejarah komprehensif agar siswa memahami sejarah Islam Tana Luwu secara utuh. Jadi, silakan jalan. Kami siap mem-back-up,” tandasnya.
