Mentan Andi Amran Tegaskan Perang Lawan Mafia Pangan, Ungkap Kasus Pupuk Palsu hingga Kerugian Petani Rp3,2 Triliun

photo author
- Minggu, 7 September 2025 | 17:25 WIB
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen memberantas mafia pangan. ( (Instagram/a.amran_sulaiman))
Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan komitmen memberantas mafia pangan. ( (Instagram/a.amran_sulaiman))

(KLIKANGGARAN) – Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menekankan tekadnya untuk menindak tegas praktik mafia pangan yang dianggap merugikan petani dan masyarakat luas.

Hal ini disampaikan saat menghadiri acara Dies Natalis ke-85 Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB), Sabtu 6 September 2025.

Amran menegaskan bahwa mafia pangan tidak boleh dibiarkan menguasai rantai agribisnis, terutama dalam sektor beras.

Baca Juga: Raja Juli Antoni Klarifikasi Foto Main Domino dengan Tersangka Pembalakan Liar, Tegaskan Tak Kenal Sebelum Kasus Viral

Ia menyebut dari hasil investigasi ditemukan 212 dari 268 merek beras premium tidak memenuhi standar. Temuan tersebut sudah dilaporkan kepada aparat penegak hukum.

"Kami tidak akan tinggal diam. Mafia pangan ini merugikan petani, memukul konsumen, dan menciptakan ketidakadilan. Negara tidak boleh kalah," tegas Amran.

Selain beras, Mentan juga menyoroti masalah lain yang tak kalah serius, yaitu peredaran pupuk palsu dan tata kelola pupuk bersubsidi.

Baca Juga: Kemenag Percepat PPG 2025, Jumlah Guru Agama dan Madrasah Peserta Program Naik Drastis Hingga 700 Persen

Ia mencontohkan kasus pupuk tanpa kandungan hara yang membuat banyak petani gagal panen dengan kerugian hingga Rp3,2 triliun.

"Bayangkan, petani yang hanya bermodal pinjaman KUR harus menanggung kerugian besar karena pupuk yang digunakan tidak berkualitas. Ini sangat menyakitkan," ungkapnya.

Amran menilai bahwa penyelesaian masalah pangan tidak bisa hanya dilakukan oleh pemerintah.

Baca Juga: Airlangga Hartarto Pastikan Satgas PHK dalam Proses Pembentukan, Target Segera Direalisasikan Usai Arahan Presiden

Ia menyerukan adanya kerja sama lintas sektor untuk memberantas mafia pangan sekaligus memperbaiki tata kelola agribisnis nasional.

"Kalau kita bersama, saya yakin kita bisa membereskan masalah mafia pangan dan berbagai isu pertanian lainnya. Ini perjuangan kita semua," pungkasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Muslikhin

Sumber: Liputan

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X