KLIKANGGARAN -- Sembilan program studi baru, salah satunya adalah program studi S1 Proteksi Tanaman (Fakultas Pertanian) kini telah dibuka Universitas Jenderal Sudirman (Unsoed Purwokerto)
Menurut koordinator program studi Fakultas Pertanian, Prof. Ir. Loekas Soesanto, M.S., Ph.D, terkait sejarah, program studi ini memiliki latar belakang yang cukup mengesankan. Loekas menyebutkan bahwa sebenarnya prodi Proteksi Tanaman telah lama ada bersamaan dengan berdirinya Fakultas Pertanian sekitar tahun 1970-an dengan nama awal S1 Hama dan Penyakit Tumbuhan.
" Kemudian pada tahun 2008 melebur menjadi prodi S1 Agroteknologi. Prodi Proteksi Tanaman ini didirikan kembali sebagai jawaban dari permasalahan hama dan penyakit tanaman yang selalu muncul, " jelas Prof. Loekas, seperti pada release yang dikirim ke awak media, Rabu (21/02).
Baca Juga: Inilah Arti Nama Sabil Maratungga Cundamani, Anak Pertama Denny Caknan dan Bella Bonita
Prof. Loekas mengatakan fokus prodi ini adalah melindungi tanaman dari serangan hama dan patogen sehingga tanaman tersebut dapat tumbuh dengan sehat. Loekas menyebutkan bahwa kurikulum (mata kuliah) dan beberapa teknologi menjadi keunggulan prodi tersebut.
“Ada beberapa mata kuliah yang hanya dimiliki di S1 Proteksi Tanaman Unsoed seperti contohnya adalah Manajemen Kesehatan Tanaman dan Manajemen Organisme Pengganggu Tanaman. Teknologi Biopestisida dan Metabolit Sekunder belum dimiliki oleh perguruan tinggi lainnya,” urainya.
Prodi ini mempersiapkan para mahasiswanya agar dapat menjadi dokter tanaman. Sehingga kedepannya mahasiswa memiliki prospek yang sangat luas setelah lulus seperti dapat masuk ke lembaga yang membutuhkan (Badan Karantina Tumbuhan), konsultan pertanian, wirausaha, wiraswasta, pendidik (dosen), hingga formulator pestisida.
Semua fasilitas yang dibutuhkan para mahasiswa akan dipenuhi oleh Fakultas Pertanian Unsoed terutama Laboratorium Proteksi Tanaman dan pengajar yang berkualitas.
Pada bidang Proteksi Tanaman, Unsoed telah memiliki 3 guru besar dan banyak doktor baik dari dalam maupun luar negeri.
" Bahwa prodi Proteksi Tanaman ini sangat prospektif. Pasalnya untuk mendukung mahasiswa menjadi dokter tanaman, mereka telah memiliki persiapan yang matang dimana prodi Proteksi Tanaman Unsoed telah bergabung dengan Asosiasi Program Studi Proteksi Tanaman Indonesia (APSITA),," tambahnya.
Mata kuliah yang akan dipelajari oleh mahasiswanya terdiri dari mata kuliah dasar, mata kuliah wajib fakultas (genetika, dsb), mata kuliah jurusan dan prodi seperti ilmu untuk mendiagnosis, mengambil keputusan, mengendalikan dan mencegah hama penyakit tanaman. Ilmu-ilmu tersebut berkaitan dengan ekologi, jamur, bakteri, virus, serangga, dan hama.
Terkait dengan kerja sama, Prodi Proteksi Tanaman juga menjalin kerjasama baik dengan perusahaan swasta, nasional, maupun pemerintah. Dalam hal pengujian, Unsoed telah bekerjasama dengan berbagai perusahaan pestisida untuk uji efikasi.
Loekas menyebutkan bahwa Unsoed telah dipercaya berbagai perusahaan pestisida di Indonesia karena kinerjanya yang cepat dan efisien serta penawaran (harga) yang lebih ekonomis dibandingkan dengan yang lain (Nanang AN)
Artikel Terkait
Penganiaya yang Membabat Leher Korban, Dibekuk Polisi Banyumas
BEM FEB UMP Resmi Buka Program Mitra Desa 2024 untuk Pengembangan Ekonomi dan Pendidikan
Purbalingga Sasar 114.432 Vaksinasi bagi Anak Usia 0-8 Tahun
AHY Disebut-sebut akan Dilantik Jadi Menteri ATR, Benarkah?
Dugaan Bullying di SMA Binus, Libatkan Anak Vincent Rompies, dan Arif Suditomo Viral Bagaimana Kronologi Sebenarnya?
Update KPU Hasil Hitung Suara Pemilu Presiden dan Wakil Presiden Sementara RI Per-21 Februari 2024, Suara Masuk 73,37%
Inilah Sosok Farrel Legolas Rompies, Anak Vincent Rompies yang Diduga Terlibat Kasus Bullying di SMA Binus, siapa Sebenarnya?
BREAKING NEWS! Sah, AHY Jadi Menteri ATR/BPN dan Hadi Tjahjono jadi Menkopolhukam
Kerugian Korupsi IUP PT Timah Capai Rp271 Triliun
Inilah Arti Nama Sabil Maratungga Cundamani, Anak Pertama Denny Caknan dan Bella Bonita