KLIKANGGARAN--Lonjakan pneumonia yang melanda anak-anak di China diperkirakan akan terus berlangsung di negara ini pada musim dingin yang merupakan kasus pertama di China.
Para ahli epidemiologi mengatakan bahwa tingginya prevalensi pneumonia di China ini disebabkan oleh virus pernapasan syncytial (RSV).
Penyakit pernafasan pneumonia bergejala relatif ringan dan tidak memerlukan istirahat atau rawat inap namun penyakit ini sangat berdampak pada anak-anak di China pada tahun ini.
Benjamin Cowling, ahli epidemiologi di Universitas Hong Kong tidak terkejut dengan gelombang penyakit ini.
Baca Juga: Ada Apa di Balik Gelombang Misterius Pneumonia Anak di China?
“Ini adalah 'lonjakan musim dingin' yang biasa terjadi pada infeksi saluran pernapasan akut,” katanya.
“Hal ini terjadi pada awal tahun ini, mungkin karena meningkatnya kerentanan masyarakat terhadap infeksi saluran pernapasan akibat tindakan COVID selama tiga tahun.”
Cowling pun menambahkan bahwa infeksi pneumonia merupakan hal umum di China.
“Di China, infeksi M. pneumoniae merupakan hal yang umum. Hal ini mengejutkan karena infeksi bakteri seringkali bersifat oportunistik dan terjadi setelah infeksi virus,” tambah Cowling.
Baca Juga: Kronologi Mobil Agya Putih Tabrak Kaca Lobi Hotel Aston Hingga Pecah di Batam, Kok Bisa?
Meskipun pneumonia yang disebabkan oleh bakteri biasanya diobati dengan antibiotik yang dikenal sebagai makrolida, ketergantungan yang berlebihan pada obat-obatan ini telah menyebabkan berkembangnya resistensi patogen.
Jadi, tetap waspada ya Klikers!
Artikel Terkait
Mantap! 90,75 Persen Desa/Kelurahan di Luwu Utara Tahan terhadap Kerawanan dan Kerentananan Pangan
Masyaallah, Inilah Momen Cristiano Ronaldo 'CR7' Tolak Penalti karena Merasa Tidak Dilanggar, Warganet: Pemain Amanah!
Inilah Penyebab Peternak Anjing di Korea Selatan Ancam Lepas 2 Juta Anjing ke Jalan-Jalan, Terkait Ibu Negara Korea Selatan
Gal Gadot Diduga 'Aktor Intelektual' Dibalik Pemutaran Bearing Witness To the October 7th Masscre