KLIKANGGARAN-- Musuh NATO bukanlah Rusia, tetapi terorisme internasional. Itu menurut Presiden Ceko Milos Zeman, yang berbicara pada hari Selasa tentang kegagalan blok militer pimpinan Amerika untuk mengalahkan gerilyawan Taliban di Afghanistan, sebagaimana dilansir RT.com pada Rabu (18-8-2021).
Satgas Yonif 512/QY Ikuti Upacara HUT RI Ke-76 Secara Virtual di Perbatasan RI-PNG
Komentar Zeman, diberitakan oleh surat kabar Parlamentní listy yang berbasis di Praha, menggemakan pernyataan yang diberikan oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada November tahun lalu, ketika dia mendesak para pemimpin NATO untuk mengalihkan fokus dari Rusia dan China, dengan mencatat bahwa terorisme adalah "musuh bersama" untuk semua bangsa.
Pemimpin Ceko itu juga mengecam NATO karena gagal "secara dramatis" di Afghanistan tetapi mencatat bahwa dia mendukung perang dan misi untuk mengalahkan terorisme Islam. Dia mengklaim dia memberi tahu Presiden AS Donald Trump dan Joe Biden selama KTT NATO bahwa penarikan pasukan adalah "pengecut." Legitimasi keberadaan blok itu sekarang dipertanyakan, katanya.
Pembatalan Dakwaan 13 Manager Investasi Kasus Jiwasraya Dipertanyakan
Kritik presiden terhadap NATO datang kurang dari seminggu setelah gerilyawan dari Taliban memasuki ibukota Afghanistan Kabul dan menyatakan bahwa mereka telah menguasai seluruh negara. Situasi meningkat setelah keputusan Washington untuk menarik pasukannya dari negara itu.
Zeman adalah politisi kontroversial di negara asalnya dan telah digambarkan sebagai pro-Rusia dan pro-China. Awal tahun ini, sekelompok senator Ceko mengungkapkan bahwa mereka akan mempertimbangkan gugatan terhadap presiden setelah dia menyatakan keraguan atas tuduhan bahwa operasi dinas keamanan Rusia telah terlibat dalam meledakkan gudang amunisi pada tahun 2014.
Penyalahgunaan Narkotika di Muara Bulian Diciduk BNNK Batanghari
Pekan lalu, harian Moskow Vedomosti mengungkapkan bahwa Czechia telah menjadi importir terbesar produk pertahanan Rusia di seluruh dunia, menghabiskan $683 juta pada paruh pertama tahun 2021. Pengeluaran ini terjadi meskipun Praha ditempatkan oleh Moskow dalam daftar resmi 'negara-negara yang tidak bersahabat' di samping AS.
Sumber: RT.com
