Efektivitas Vaksin Covid Pfizer dan Moderna Lebih Rendah terhadap Varian Delta

photo author
- Jumat, 13 Agustus 2021 | 20:34 WIB
SUNTIK VAKSIN
SUNTIK VAKSIN


Klikanggaran-- Suntikan vaksin covid Pfizer dan Moderna memiliki efektivitas yang lebih rendah terhadap varian Delta yang sangat menular, demikian bunyi laporan studi pracetak di Amerika Serikat. Terkait itu, pengembang Sputnik V mengusulkan agar Pfizer menguji versi 'Ringan' sebagai suntikan pendorong.


Penawaran tersebut dilakukan melalui akun Twitter resmi Sputnik V, yang dikelola oleh Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF). Badan yang dikelola negara mendanai pengembangan vaksin dan menangani promosinya di luar negeri.


Afganistan Diambang Perang Saudara


“Hari ini RDIF menawarkan Pfizer untuk memulai uji coba dengan Sputnik Light sebagai booster,” bunyi pernyataan itu. Sputnik Light pada dasarnya adalah komponen pertama Sputnik V, yang diberikan dalam dua dosis.


Dalam tweet terpisah, RDIF menunjuk ke pracetak, di mana para peneliti menganalisis data lebih dari 50.000 pasien di Sistem Kesehatan Klinik Mayo di Minnesota.


Penelitian, yang dilaporkan di medRxiv minggu lalu dan belum ditinjau oleh rekan sejawat, menemukan bahwa efektivitas vaksin Pfizer/BioNTech turun dari 76% selama paruh pertama tahun 2021 menjadi hanya 42% pada bulan Juli. Efektivitas vaksin Moderna menurun dari sangat padat 86% menjadi 76% selama periode yang sama.


Ganjil-Genap di Kawasan Tuparev-Kertabumi, Karawang


Para peneliti mengaitkan perubahan itu dengan varian Delta yang lebih menular dari virus corona, yang prevalensinya di Minnesota tumbuh dari 0,7% pada Mei menjadi lebih dari 70% pada Juli.


Vaksin Pfizer dan Moderna beroperasi melalui mekanisme yang sama, karena keduanya termasuk dalam kelas vaksin mRNA, sedangkan Sputnik V dan Sputnik Light adalah vaksin vektor adenovirus.


PSI Tolak Usulan Pemprov DKI Minta Anggaran Rp767,4 Miliar untuk Formula E


Menteri Kesehatan Rusia Mikhail Murashko mengatakan pada hari Rabu bahwa Sputnik V adalah 83% efektif terhadap varian Delta, dan kemanjurannya terhadap kasus yang parah lebih dari 95%.


Varian Delta, yang pertama kali ditemukan tahun lalu di India, telah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia. Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), strain Delta, yang telah menjadi dominan di negara itu, hampir dua kali lebih menular daripada varian sebelumnya.


Sumber: RT.com


 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X