KLIKANGGARAN--- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengklasifikasikan jenis virus korona yang saat ini menghancurkan India sebagai "varian kekhawatiran" global. Varian tersebut dianggap lebih mudah menular, dan bisa lebih resisten terhadap vaksin, demikian dilansir RT.com.
Pertama kali diidentifikasi di India tahun lalu, jenis B.1.617 diyakini berada di balik gelombang infeksi dan kematian di negara itu dalam beberapa bulan terakhir. Lebih dari 400.000 kasus tercatat pada beberapa hari pekan lalu di India, dengan kematian mencapai rekor 1.187 pada hari Jumat.
Setelah Kasus di Vietnam, Seorang Pemuda Meninggal Setelah Menerima Vaksin AstraZeneca
"Kami mengklasifikasikan ini sebagai varian perhatian di tingkat global," kata Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk Covid-19, dalam sebuah pengarahan di Jenewa, Swiss, Senin.
"Ada beberapa informasi yang tersedia untuk menyarankan peningkatan transmisi," tambah Van Kerkhove.
Varian India adalah jenis keempat dari novel coronavirus yang ditetapkan sebagai "varian yang menjadi perhatian." Strain mutasi yang pertama kali ditemukan di Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil semuanya telah menerima klasifikasi ini, dan Van Kerkhoeve mengatakan pekan lalu bahwa WHO saat ini melacak 10 varian berbeda di seluruh dunia, dengan varian yang kurang mengkhawatirkan diklasifikasikan sebagai "varian yang diminati".
WHO memberikan varian klasifikasi yang paling serius jika ada bukti peningkatan penularan, peningkatan virulensi, atau peningkatan resistensi terhadap vaksin dan pengobatan. Kepala Ilmuwan WHO Soumya Swaminathan menyebabkan kehebohan minggu lalu ketika dia mengatakan kepada AFP bahwa varian B.1.617 menunjukkan mutasi "yang dapat membuatnya kebal terhadap antibodi yang dihasilkan oleh vaksinasi atau oleh infeksi alami."
Israel membom sasaran di seluruh Gaza setelah serangan roket Hamas & kerusuhan di Yerusalem
Namun, Swaminathan mengatakan pada hari Senin bahwa dia telah "salah dikutip," dan bahwa belum ada data tentang "dampak varian India pada diagnostik, terapeutik atau keefektifan vaksin".
Kepala Petugas Medis Inggris Chris Whitty mengatakan pada pengarahan media pada hari Senin bahwa B.1.617 tampaknya lebih kecil kemungkinannya untuk menjadi kebal vaksin daripada strain bermutasi lainnya yang sedang diselidiki, tetapi data lebih lanjut perlu dikumpulkan tentang masalah ini untuk "memberi kami jawaban dengan satu cara atau yang lain".
Satu studi telah menemukan varian India lebih resisten terhadap antibodi, tetapi temuan tersebut belum ditinjau sejawat. Dengan laporan situasi lengkap tentang varian yang akan dirilis oleh WHO pada hari Selasa, garis resmi badan tersebut tetap bahwa vaksin Covid saat ini "tetap efektif dalam mencegah penyakit dan kematian pada orang yang terinfeksi varian ini."
Sumber: RT.com