KLIKANGGARAN-- Upaya vaksinasi massal Australia diatur untuk mendapatkan kampanye publisitas, kata menteri kesehatan negara itu. Namun, tidak akan ada iklan di Facebook, karena pemerintah tetap terjebak dalam pertengkaran sengit dengan platform tersebut.
Ketika Australia meluncurkan vaksinasi massal menggunakan suntikan Pfizer pada hari Minggu, Menteri Kesehatan Greg Hunt menjanjikan kampanye komunikasi yang luas untuk mempromosikan inokulasi. Upaya publisitas akan berlangsung baik offline maupun online - tetapi tidak ada yang akan diposting ke Facebook, Hunt mengatakan kepada penyiar nasional ABC. [RT.com]
“On my watch, until this issue is resolved, there will not be Facebook advertising. There has been none commissioned or instituted since this dispute arose. Basically, you have corporate titans acting as sovereign bullies, and they won’t get away with it.”
Investasi dan Ambisi: Sejarah Eksplorasi Ruang Angkasa Timur Tengah
Pengecualian platform dari promosi vaksinasi Covid-19 terjadi ketika perselisihan selama berbulan-bulan antara pemerintah Australia dan raksasa teknologi meningkat minggu ini. Perseteruan itu berasal dari undang-undang Australia baru yang akan mewajibkan raksasa teknologi itu dan perusahaan lain untuk membayar biaya lisensi kepada penerbit lokal untuk menampilkan konten yang dibuat di dalam negeri di platform mereka.
Satgas Pamtas Yonif 642 Bantu Warga Perbaiki Gereja
Pada hari Kamis, Facebook melakukan langkah tak terduga, memblokir pengguna di Australia untuk dapat mengakses atau berbagi konten berita di platform tersebut. Pemadaman listrik juga memengaruhi beberapa rekening lembaga pemerintah dan departemen darurat, yang memicu kemarahan di kalangan pesuntikanat di Australia dan luar negeri.
Bendahara Australia Josh Frydenberg mengatakan dia akan membahas situasi dengan Facebook selama akhir pekan, sementara PM Scott Morrison mengatakan pada hari Sabtu bahwa platform tersebut telah "secara tentatif berteman dengan kami lagi" tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Masih belum jelas apakah dan bagaimana perselisihan itu akan diselesaikan.
Facebook, pada bagiannya, telah mengonfirmasi telah melakukan negosiasi dengan pemerintah Australia mengenai undang-undang perizinan, namun juga belum memberikan rincian konkret. Perusahaan telah “terlibat dengan pemerintah Australia untuk menguraikan kekhawatiran kami yang sedang berlangsung dengan undang-undang yang diusulkan [dan akan] terus bekerja dengan pemerintah dalam amandemen undang-undang, dengan tujuan mencapai jalur yang stabil dan adil untuk Facebook dan penerbit,” pernyataan seorang perwakilan perusahaan mengatakan kepada Reuters melalui email.
Sumber: Russia Today