Mesir: Fotografer dan Model Dibebaskan Setelah Ditangkap Karena Pemotretan di Piramida

photo author
- Rabu, 2 Desember 2020 | 09:51 WIB
mesir
mesir


(KLIKANGGARAN)--Foto seorang model Mesir telah memicu perdebatan sengit secara online, setelah fotografer dan model dalam gambar - dijuluki sebagai "provokatif dan ofensif" oleh media Mesir - ditahan oleh otoritas Mesir pada hari Senin.


Pasangan itu dibebaskan pada hari Selasa.


Pemilu Kuwait: Para Perempuan yang Memperjuangakan Keterwakilan Kaumnya


Rangkaian foto oleh fotografer Houssam Mohammad menunjukkan model Salma al-Shimi mengenakan aksesoris khas firaun dan gaun berpose di atas lutut di situs pekuburan Saqqara, 30km selatan Kairo.


Sebuah sumber pengadilan mengatakan pasangan itu dituduh "mengambil foto tanpa izin di situs arkeologi Saqqara" dan dibebaskan dengan jaminan masing-masing 500 pound Mesir ($ 32) sambil menunggu hasil penyelidikan.


Publikasi milik negara Akhbar el-Youm melaporkan pada hari Selasa bahwa Shimi telah muncul di depan jaksa penuntut umum dan telah keberatan dengan semua tuduhan yang dibuat terhadapnya, dengan alasan bahwa tujuannya adalah untuk mempromosikan pariwisata daripada menyinggung Mesir.


Shimi dilaporkan mengatakan dia tidak mengetahui bahwa fotografi di situs arkeologi tanpa izin tidak diizinkan.


Pakaian model tersebut memicu banyak reaksi online, dengan beberapa menganggap gambar tersebut tidak menghormati situs kuno tempat pemotretan dilakukan.


Kejutan karena keributan


Dalam wawancara dengan Youm7 TV sebelum penangkapannya, Mohammad mengklaim bahwa Shimi memasuki lokasi dengan mengenakan abaya - jubah longgar - seperti yang diminta oleh staf, dan berganti pakaian saat mereka tiba di lokasi syuting.


Dia lebih lanjut mengungkapkan bahwa enam karyawan datang untuk menonton pemotretan yang hanya berlangsung selama 15 menit, tanpa meminta mereka berhenti.


Mohammad mengungkapkan keterkejutannya atas keributan online sebagai tanggapan atas pemotretan tersebut, dengan mengatakan bahwa "jika seorang gadis kurus menggantikan Salma, masalahnya akan sangat normal".


Menyusul penangkapan Mohammad dan kemunculan Shimi di pengadilan, nada percakapan online bergeser, karena gelombang postingan memaafkan muncul kurangnya kebebasan berekspresi di Mesir.


Beberapa mengaitkan kasus ini dengan kampanye PBB "16 Hari Aktivisme Melawan Kekerasan Berbasis Gender", yang dimulai pada 25 November.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Nisa Muslimah

Tags

Rekomendasi

Terkini

X