Pompeo: Tinggal Dua Pelindung MBS di AS Pasca-Trump

photo author
- Sabtu, 28 November 2020 | 12:10 WIB
salman dan mbs
salman dan mbs


KLIKANGGARAN—Menlu AS, Mike Pompeo, berterus terang kepada Putra Mahkota Saudi, Muhammad bin Salman. Menteri luar negeri yang akan berakhir masa jabatannya itu mengatakan kepada pangeran Saudi tersebut bahwa di bawah pemerintahan Biden yang tampak bermusuhan, dia hanya memiliki dua pelindung yang tersisa di AS.


Yang pertama adalah lobi pro-Israel dan yang kedua adalah kaukus Partai Republik di Senat.


Ada “Pesan” Iran ke Riyadh di Balik Kedatangan Jenderal Iran ke Baghdad


Pompeo mengatakan kepada putra mahkota bahwa dia harus menyenangkan Trump jika dia ingin terus mendapat manfaat dari perlindungan dari pemerintahan baru.


Bin Salman digambarkan cemas dan prihatin terhadap Biden.


Biden telah berulang kali berjanji untuk meminta pertanggungjawaban Arab Saudi atas pelanggaran hak asasi manusia dan telah berjanji untuk membatasi penjualan senjata dan memperlakukan kerajaan sebagai "paria". Dia mengatakan dia yakin bin Salman memerintahkan pembunuhan Khashoggi pada 2018.


Dia juga telah berjanji apa yang akan menghasilkan perubahan kebijakan 180 derajat di Iran, menolak kebijakan tekanan maksimum melalui sanksi, dan kembali lagi ke meja perundingan.


Banyak musuh yang diciptakan putra mahkota saat naik ke tampuk kekuasaan akan melihat pemerintahan Biden sebagai sekutu mereka.


Ini termasuk beberapa pangeran terkemuka bin Salman yang telah ditangkap dan ditahan - sepupu tertuanya, mantan putra mahkota Mohammed bin Nayef, dan pamannya Pangeran Ahmed bin Abdulaziz, yang secara terbuka menentang MBS.


Anak yang membutuhkan ayahnya


Kesadaran putra mahkota akan kerentanannya sendiri telah membuatnya lebih bergantung pada ayahnya sebagai boneka daripada di masa lalu.


Selama pertemuan G20 virtual di Riyadh, Raja Salman didorong ke depan, dengan MBS absen dari foto resmi, tidak seperti pada pertemuan G20 sebelumnya di mana ia mewakili kerajaan.


Raja Salman juga telah digunakan untuk memperbarui hubungan yang tegang dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Dia melakukan ini dalam panggilan telepon ke Erdogan, menyarankan bahwa menteri luar negeri kedua negara harus bertemu untuk menyelesaikan masalah pemboikotan tidak resmi kerajaan terhadap barang-barang Turki.


Hubungan Saudi dengan Turki telah berada di bawah tekanan intens selama dua tahun sejak Erdogan menolak untuk berhenti menyerukan penyelidikan internasional atas pembunuhan Khashoggi di dalam konsulat Saudi di Istanbul.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X