(KLIKANGGARAN)--Penerbangan komersial langsung pertama antara Israel dan Uni Emirat Arab (UEA), yang berlangsung pada hari Senin, telah dikritik karena membawa delegasi AS-Israel yang berusaha menyelesaikan kesepakatan normalisasi antara Tel Aviv dan Abu Dhabi.
Namun bagian luar pesawat juga menuai kontroversi, karena nama pesawat “Kiryat Gat” yang terpampang di badan pesawat di bawah kokpit mempunyai sejarah kelam bagi orang Palestina.
Kota Kiryat Gat, yang menjadi nama pesawat itu, telah membuat beberapa orang Palestina menggunakan media sosial untuk mengungkit sejarah tanah tempat kotapraja Israel dibangun.
Kiryat Gat, yang terletak hampir 70 km barat daya Yerusalem, dibangun pada tahun 1954 di atas fondasi desa Palestina di Irak al-Manshiyya.
Irak al-Manshiyya dan al-Faluja di dekatnya termasuk di antara setidaknya 418 desa Palestina yang dikosongkan sekitar waktu berdirinya negara Israel pada tahun 1948 - disebut oleh orang Palestina sebagai Nakba, atau malapetaka - di mana ribuan orang Palestina terbunuh dan ratusan ribu penduduk terpaksa mengungsi, hanya untuk kemudian ditolak hak untuk kembali.
Irak al-Manshiyya dan al-Faluja juga memiliki makna khusus sebagai tempat di mana gencatan senjata disepakati antara Israel dan Mesir pada 24 Februari 1949 - hanya untuk segera dipatahkan oleh Israel setelah kampanye perang psikologis dan kekerasan yang diatur dengan baik terhadap penduduk desa.
Pada bulan Desember 1972, status kotamadya Kiryat Gat ditingkatkan dan menjadi kota ke-31 di Israel. Ini terus berkembang dan pada tahun 1992 menyebar hingga mencakup tanah yang sebelumnya milik al-Faluja.
