Polisi Tembak dan Tewaskan Orang Kulit Hitam di Luar Toko di Louisiana

photo author
- Minggu, 23 Agustus 2020 | 05:26 WIB
polisi tembak
polisi tembak


Polisi di Louisiana telah menembak dan menewaskan seorang pria ketika dia mencoba memasuki toko serba ada dengan pisau, kata pihak berwenang.


Penembakan itu terekam dalam video, dan American Civil Liberties Union (ACLU) pada hari Sabtu mengutuk apa yang digambarkannya sebagai "insiden kekerasan polisi yang mengerikan dan mematikan terhadap orang kulit hitam".


Kepolisian Negara Bagian Louisiana mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa petugas dari Departemen Kepolisian Lafayette dipanggil ke sebuah toko pada hari Jumat pukul 8 malam tentang gangguan yang melibatkan seorang pria dengan pisau. Saat petugas mencoba menangkapnya, dia melarikan diri. Petugas mengerahkan Taser, tetapi mereka tidak efektif, kata pernyataan itu.


Polisi negara bagian mengatakan pria itu masih bersenjatakan pisau ketika dia mencoba memasuki toko serba ada lain, yang ditempati, ketika dia ditembak. Pria itu, yang diidentifikasi sebagai Trayford Pellerin yang berusia 31 tahun, dibawa ke rumah sakit terdekat, di mana dia dinyatakan meninggal. Tidak ada petugas yang terluka.


Polisi Negara Bagian Louisiana mengatakan mereka diminta oleh departemen kepolisian di Lafayette untuk menangani penyelidikan.


ACLU Louisiana menuntut penyelidikan atas pembunuhan tersebut dan mengidentifikasi Pellerin sebagai orang kulit hitam.


"Sekali lagi, rekaman video telah menangkap insiden kekerasan polisi yang mengerikan dan mematikan terhadap seorang kulit hitam yang dibunuh secara brutal di depan mata kami," kata direktur eksekutif Alanah Odoms Hebert dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.


"Trayford Pellerin seharusnya hidup hari ini. Sebaliknya, sebuah keluarga berduka dan komunitas berduka," kata pernyataan itu. "Tak satu pun dari komunitas kami yang aman ketika polisi dapat membunuh orang tanpa hukuman atau ketika pertemuan rutin meningkat menjadi penembakan yang mematikan."


Pengacara Ben Crump, mewakili keluarga Pellerin, menyebut penembakan itu "sembrono" dan kematiannya "tragis".


"Petugas yang terlibat harus segera dipecat karena tindakan menjijikkan dan fatal mereka," kata Crump dalam sebuah pernyataan pada hari Sabtu.


Insiden tersebut adalah penembakan ketiga yang melibatkan petugas oleh polisi Lafayette sejak pertengahan Juli. Polisi negara bagian mengatakan seorang pria terluka parah bulan lalu setelah ditembak saat bertengkar dengan polisi. Seorang pria lain dalam kondisi stabil setelah ditembak dalam penyelidikan perampokan awal bulan ini.


Sumber: Al Jazeera


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X