Trump Remehkan Kekerasan Polisi terhadap Orang Kulit Hitam, dan Berkata 'lebih banyak orang kulit putih' terbunuh

photo author
- Rabu, 15 Juli 2020 | 06:40 WIB
donald trump
donald trump


(Klikanggaran) - Presiden Donald Trump pada hari Selasa meremehkan kekerasan polisi terhadap orang kulit hitam, mengatakan bahwa "lebih banyak orang kulit putih" dibunuh oleh petugas polisi.


Selama wawancara dengan CBS News, presiden Partai Republik itu ditanya mengapa orang kulit hitam masih mengalami kekerasan di tangan penegak hukum.


“Demikian juga orang kulit putih, begitu pula orang kulit putih. Pertanyaan yang mengerikan untuk ditanyakan. Begitu juga orang kulit putih. Omong-omong, lebih banyak orang kulit putih. Lebih banyak orang kulit putih, ” respons Trump.


Kekerasan polisi terhadap orang Afrika-Amerika telah menjadi pusat perhatian di Amerika Serikat setelah kematian George Floyd pada 25 Mei ketika seorang petugas kepolisian Minneapolis berlutut di lehernya selama hampir sembilan menit. Kematian Floyd memicu protes di seluruh Amerika Serikat dan dunia.


Menurut analisis Washington Post yang diperbarui pada hari Senin, setengah dari orang yang ditembak dan dibunuh oleh polisi AS adalah orang berkulit putih, tetapi orang kulit hitam Amerika ditembak pada tingkat yang tidak proporsional. Mereka terhitung kurang dari 13 persen dari populasi A.S. tetapi dibunuh oleh polisi lebih dari dua kali lipat jumlah orang kulit putih Amerika, demikian analisis surat kabar tersebut.


Keresahan sosial baru-baru ini juga menimbulkan pertanyaan baru tentang terus mengibarkan bendera pertempuran Konfederasi di beberapa daerah di negara itu dan apakah patung menghormati pemimpin Konfederasi selama Perang Sipil A.S. harus dihapus dari tempat-tempat umum profil tinggi.


Ditanya oleh CBS apakah bendera itu harus "diturunkan," Trump menjawab: "Saya tahu orang-orang yang menyukai bendera Konfederasi dan mereka tidak berpikir tentang perbudakan."


Dia menambahkan: "Ini kebebasan berbicara," apakah masalahnya adalah bendera Konfederasi "atau Black Lives Matter atau hal lain yang ingin Anda bicarakan."


Sumber: Reuters


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X