WHO Pelajari Temuan Ilmuwan bahwa Virus Corona Bisa Menyebar Lewat Udara

photo author
- Rabu, 8 Juli 2020 | 08:04 WIB
tedros abhanom
tedros abhanom


Jakarta (Klikanggaran) -- Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan masih terus mempelajari temuan sejumlah ilmuwan yang menyatakan virus corona (Covid-19) bisa menyebar melalui udara sejauh dua meter.

"Kami menyadari ada temuan baru dalam kasus ini. Maka dari itu kami akan terbuka terhadap bukti-bukti yang disampaikan dan akan berusaha memahami dampak cara penularan dan cara pencegahan yang harus dilakukan," kata Koordinator Teknis Pengendalian Infeksi WHO, Benedetta Allegranzi, dalam jumpa pers di Jenewa, Swiss, seperti dilansir AFP, Rabu (8/7).


Menurut Kepala Urusan Teknis WHO, Maria Van Kerkhove, juga akan terus mempelajari penemuan baru tentang karakter virus corona.

"Sangat penting untuk mengetahui pedoman yang kami buat bisa dilakukan secara tepat. Kami akan menyampaikan pernyataan dalam beberapa hari mendatang tentang hal-hal tersebut," kata Maria.

Di sisi lain, Direktur Jenderal WHO, Tedros Adhanom Ghebreyesus, menyatakan sampai saat ini belum ada tanda-tanda pandemi virus corona melambat. Menurut dia dari data yang diperoleh jumlah kasus justru terus meningkat.

"Pandemi ini terus melonjak dan kita jelas belum mencapai tahap puncaknya," ujar Tedros.


"Meski jumlah kematian nampak tidak terlampau besar, tetapi pada kenyataannya sejumlah negara berhasil menekan angka kematian, tetapi ada sebagian negara yang mengalami kenaikan jumlah kematian pasien," lanjut Tedros.

Sebanyak 239 ilmuwan di 32 negara menyatakan virus corona SARS-CoV-2 menular tidak hanya melalui percikan liur atau droplet. Mereka mengatakan virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 itu juga bisa menular lewat udara.

Dalam surat terbuka, ilmuwan sepakat penularan terjadi lewat percikan kecil liur yang bertahan di udara (airborne). Percikan yang tertahan dan melayang di udara itu bisa menularkan virus SARS-CoV-2 jika terhirup orang lain.


Rekomendasi itu berangkat dari banyak kasus penularan yang terjadi di bar, kasino, restoran, pasar, dan perkantoran.

Terkait dengan hal itu, para ilmuwan menilai virus corona kemungkinan bisa menular di ruangan dengan ventilasi yang buruk. Sehingga, penggunaan masker di dalam ruangan diperlukan meski sudah melakukan pengaturan jarak sosial.


Sebanyak 239 ilmuwan di 32 negara menyatakan virus corona SARS-CoV-2 menular tidak hanya melalui percikan liur atau droplet. Mereka mengatakan virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 itu juga bisa menular lewat udara.


Para ilmuwan itu lantas mendorong badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk merevisi kebijakan mereka soal protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Dorongan yang disampaikan lewat surat terbuka itu terkait dengan temuan berbagai studi yang menyebut kalau Covid-19 menular lewat udara.


Dalam surat terbuka, ilmuwan sepakat penularan terjadi lewat percikan kecil liur yang bertahan di udara (airborne). Percikan yang tertahan dan melayang di udara itu  bisa menularkan virus SARS-CoV-2 jika terhirup orang lain.


Sebanyak 239 ilmuwan di 32 negara menyatakan virus corona SARS-CoV-2 menular tidak hanya melalui percikan liur atau droplet. Mereka mengatakan virus yang menyebabkan penyakit Covid-19 itu juga bisa menular lewat udara.


Para ilmuwan itu lantas mendorong badan Kesehatan Dunia (WHO) untuk merevisi kebijakan mereka soal protokol kesehatan untuk mencegah penularan Covid-19. Dorongan yang disampaikan lewat surat terbuka itu terkait dengan temuan berbagai studi yang menyebut kalau Covid-19 menular lewat udara.


Dalam surat terbuka, ilmuwan sepakat penularan terjadi lewat percikan kecil liur yang bertahan di udara (airborne). Percikan yang tertahan dan melayang di udara itu  bisa menularkan virus SARS-CoV-2 jika terhirup orang lain.


Sumber: CNN Indonesia


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X