Rusia Tawarkan Hadiah kepada Gerilyawan Afganistan untuk Membunuh Tentara Amerika

photo author
- Minggu, 28 Juni 2020 | 06:32 WIB
tentara AS
tentara AS


(KLIKANGGARAN) - Intelijen AS telah menyimpulkan bahwa militer Rusia menawarkan hadiah kepada gerilyawan yang memiliki hubungan dengan Taliban di Afghanistan untuk membunuh pasukan Amerika dan pasukan koalisi lainnya, New York Times melaporkan pada hari Jumat, mengutip para pejabat yang menjelaskan masalah tersebut.


Satu unit intelijen militer Rusia yang terkait dengan upaya pembunuhan di Eropa telah menawarkan hadiah atas serangan yang berhasil tahun lalu, menurut surat kabar itu. Dikatakan militan Islam, atau unsur-unsur kriminal bersenjata yang terkait erat dengan mereka, diyakini telah mengumpulkan sejumlah uang hadiah.


"Pembuangan informasi primitif ini jelas menunjukkan kemampuan intelektual rendah para propagandis di dinas intelijen Amerika," kata kementerian luar negeri Rusia dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh kantor berita RIA.


Gedung Putih, CIA dan Kantor Direktur Intelijen Nasional menolak permintaan dari Reuters untuk mengomentari laporan surat kabar tersebut.


Presiden Donald Trump telah diberi pengarahan tentang penemuan intelijen, kata Times. Gedung Putih belum mengesahkan langkah apa pun terhadap Rusia sebagai tanggapan atas hadiah itu, tambahnya.


Dari 20 orang Amerika yang tewas dalam pertempuran pada tahun 2019, Times mengatakan, tidak jelas kematian mana yang dicurigai.


Setelah hampir 20 tahun memerangi Taliban, AS sedang mencari cara untuk membebaskan diri dari Afghanistan dan untuk mencapai perdamaian antara pemerintah yang didukung AS dan kelompok militan, yang mengendalikan petak-petak negara.


Pada 29 Februari, AS dan Taliban mencapai kesepakatan yang menyerukan penarikan pasukan Amerika secara bertahap.


Kekuatan pasukan A.S. di Afghanistan turun menjadi hampir 8.600, jauh di atas jadwal yang disepakati dengan Taliban, sebagian karena kekhawatiran tentang penyebaran virus corona, kata para pejabat AS dan NATO pada akhir Mei.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X