Melonggarkan Lockdown Sekarang Ini Ibarat Mengemudi dengan Menutup Mata, Kata Pejabat Kesehatan

photo author
- Selasa, 12 Mei 2020 | 10:34 WIB
corona di AS
corona di AS


(KLIKANGGARAN)--Seorang pejabat kesehatan terkemuka dunia memperingatkan bahwa negara-negara pada dasarnya “mengemudi dengan menutup mata” ketika membuka kembali lockdown mereka tanpa membuat kontak-kontak yang kuat untuk mengalahkan serangan virus corona, sebagaimana dilaporkan South China Morning Post.


Peringatan itu datang ketika Prancis dan Belgia membuka lockdown, Belanda mengirim anak-anak kembali ke sekolah. Sejumlah negara bagian AS juga terus mencabut pembatasan bisnis mereka, bahkan ketika angka kematian negara itu naik melewati 80.000, padahal sejauh ini angka tersebut merupakan yang tertinggi yang dicatat oleh negara mana pun.


BACA JUGA: Presiden Meksiko Perintahkan Tentara Turun ke Jalan Menangani Kekerasan yang Meningkat


Ketakutan akan lonjakan infeksi di tempat-tempat yang telah mengendur telah muncul dalam beberapa hari terakhir di Jerman, di mana kelompok-kelompok baru dikaitkan dengan tiga rumah jagal; di Wuhan, kota Cina tempat virus pertama kali terdeteksi; dan di Korea Selatan, di mana satu pelanggan klub malam dihubungkan dengan lusinan kasus baru.


Pihak berwenang telah memperingatkan bahwa momok itu bisa kembali dengan pembalasan apabila tanpa pengujian yang luas dan pelacakan kontak orang yang terinfeksi.


BACA JUGA: Rp11 Miliar Dana Kerjasama Universitas Diponegoro Terkesan Bancakan


Para pejabat kesehatan di AS akan mengawasi dengan seksama dalam beberapa hari mendatang untuk setiap kemunculan  virus dua minggu setelah negara-negara bagian mulai membuka kembali secara bertahap, dan upaya untuk mengumpulkan tim pelacak kontak sedang berlangsung di sana dan di Eropa.


Kepala kedaruratan WHO, Dr Michael Ryan mengatakan bahwa langkah-langkah penelusuran kontak yang kuat yang diadopsi oleh Jerman dan Korea Selatan memberikan harapan bahwa negara-negara tersebut dapat mendeteksi dan menghentikan kluster virus sebelum mereka lepas kendali. Namun dia mengatakan hal yang sama tidak berlaku untuk negara-negara lain yang keluar dari lockdown mereka. Ryan menolak menyebutkan nama negara tertentu.


BACA JUGA: Pengadaan Meubelair pada Biro Umum DPR Diduga Ada yang Fiktif


"Memejamkan mata dan mencoba mengemudi tanpa melihat adalah persamaan yang konyol  (untuk kondisi itu) seperti yang pernah kulihat," kata Ryan. "Dan saya benar-benar khawatir bahwa negara-negara tertentu sedang mempersiapkan diri untuk mengemudi dengan menutup mata  selama beberapa bulan ke depan."


AS telah mencatatkan sebanyak  1,3 juta infeksi yang dikonfirmasi dan sekitar 80.000 kematian, yang paling banyak di dunia sejauh ini, menurut penghitungan oleh Universitas Johns Hopkins. Di seluruh dunia, lebih dari 4 juta orang telah dilaporkan terinfeksi dan lebih dari 280.000 telah meninggal, lebih dari 150.000 di antaranya di Eropa. Pakar kesehatan percaya bahwa semua angka itu lebih kecil daripada  angka yang sebenarnya dari wabah itu.


Sumber: SCMP


 


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X