SINGAPURA (KLIKANGGARAN) - Singapura melaporkan 120 kasus virus corona baru pada hari Minggu, sejauh ini jumlah tersebut merupakan kenaikan harian tertinggi, dan mengkarantina hampir 20.000 pekerja migran di asrama mereka, demikian dilansir oleh Reuters.
Dari kasus-kasus baru hari Minggu, 116 ditransmisikan secara lokal dan banyak yang terkait dengan dua asrama yang menampung pekerja migran, yang sekarang harus tinggal di kamar mereka selama 14 hari.
Baca Juga: Imbas Corona, UNJ Berikan Kuota Gratis ke Seluruh Mahasiswanya yang Aktif
Jumlah kasus baru menunjukkan terjadi peningkatan 60% dari 75 yang dilaporkan pada hari Sabtu, yang merupakan kenaikan harian terbesar sebelumnya. Singapura telah melaporkan total 1.309 infeksi dan 6 kematian akibat virus corona baru.
Puluhan ribu pekerja kerah biru asing tinggal dalam jarak dekat di berbagai asrama di negara-kota tersebut. Mereka membentuk bagian penting dari angkatan kerja, bekerja di berbagai sektor, mulai dari konstruksi hingga pembersihan.
Baca Juga: Mahfud MD: Lebih Baik Napi Koruptor Diisolasi di Lapas Ketimbang di Rumah
Lonjakan kasus terjadi dua hari sebelum negara tersebut akan mulai menutup sekolah dan sebagian besar tempat kerja selama sebulan sebagai bagian dari pembatasan ketat untuk memerangi penyakit COVID-19.
Singapura adalah salah satu negara yang paling terpukul ketika virus itu pertama kali menyebar dari Cina pada Januari, tetapi pengawasan ketat dan pemberlakuan karantina membantu membendung gelombang itu. Namun, lonjakan baru-baru ini dalam kasus-kasus yang ditularkan secara lokal telah menimbulkan kekhawatiran baru.
Baca Juga: BNI Syariah Salurkan Bantuan 5,7 Ton Beras ke Ojek Online dan Pedagang di Karawang
Reuters melaporkan bahwa Pemerintah Singapura mengubah tempat pameran besar ke timur pulau menjadikannya sebagai fasilitas medis untuk mengakomodasi pasien yang sebagian besar telah pulih dari COVID-19 tetapi mungkin masih menular. Fasilitas itu akan menjadi fasilitas kedua setelah sebuah hotel dikonversi bulan lalu untuk mengisolasi hingga 500 orang.