Akibat Corona bisa Munculkan Generasi Penabung

photo author
- Minggu, 5 April 2020 | 10:25 WIB
Ilustrasi menabung
Ilustrasi menabung


Jakarta, Klikanggaran.com - Para ahli memandang, penyebaran virus corona yang begitu pesat di seluruh dunia dapat memicu hadirnya generasi yang sangat rajin menabung. Kondisi ini pun berpotensi mengubah tatanan perekonomian. Pun pada perilaku masyarakat terkait konsumsi dan menabung.


"Krisis (akibat) virus corona dapat memunculkan generasi super penabung yang berhati-hati dalam mengambil risiko finansial," kata Morgan Housel, partner di perusahaan modal ventura Collaborative Fund dan penulis buku The Psychology of Money, seperti dikutip dari CNBC, dari kompas.com. Minggu (4/4/2020).


Baca Juga: Dampak Wabah Corona, Sopir Angkot di Cianjur Mengeluh ‘Penumpang Semakin Sepi’


Menurut Housel, ketika suatu pagi Anda tiba-tiba bangun dan menghadapi kenyataan bahwa dunia lebih rapuh dari yang sebelumnya Anda bayangkan, maka Anda akan memiliki keinginan yang lebih rendah untuk mengambil risiko tentang masa depan dibandingkan sebelumnya.


"Saya rasa ini akan berdampak pada (munculnya) generasi yang tidak terlalu tertarik mengambil risiko. Mereka juga tidak akan keberatan jika mereka meninggalkan kesempatan yang ada karena mereka semakin tertarik pada proteksi," ujar Housel.


Kekhawatiran tentang penyebaran virus corona yang terjadi secara berkepanjangan berdampak pada gejolak di pasar saham. Para analis di seluruh dunia pun meramal terjadinya resesi. Housel berspekulasi, kecepatan terjadinya krisis pada perekonomian akan berdampak pada kemampuan orang-orang untuk berpikir tentang masa depan dengan cara optimistis.


Baca Juga: FITRA Usul Pemprov Sumsel Realokasi Anggaran Atasi Covid-19


"Bahkan jika krisis akan berakhir esok hari, apa yang telah kita lewati cukup parah untuk memberikan dampak pada satu generasi," terang Housel.


Biasanya, gejolak ekonomi yang cukup dalam seringkali berdampak pada perilaku belanja masyarakat. Konsumen cenderung memilih untuk menyimpan uang mereka di tengah ketidakpastian.


Sebagai contoh, berdasarkan data yang dikumpulkan oleh Gallup, proporsi warga Amerika Serikat yang memilih untuk menabung ketimbang membelanjakan uang melesat secara signifikan setelah krisis keuangan tahun 2008.


Baca Juga: Mudik ke Cianjur, Satu Keluarga Asal Jakarta Terindikasi Positif Covid-19


Dalam jajak pendapat yang dilakukan tahun 2019, Gallup menemukan 60 persen orang dewasa di AS menyatakan lebih memilih untuk menabung ketimbang belanja.


Padahal, krisis sudah berlalu 10 tahun lebih.   Penelitian teranyar di AS pun menyebut, virus corona sudah memengaruhi kebiasaan belanja. Penelitian yang diterbitkan awal pekan ini oleh Bankrate menemukan, sebanyak 52 persen  orang Amerika telah memotong pengeluaran mereka sebagai respons terhadap pandemi. kompas.com 


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Imam Arifin

Rekomendasi

Terkini

X