AS Coret Indonesia sebagai Negara Berkembang, Terendus Motif Ekonomi yang Kuat

photo author
- Minggu, 23 Februari 2020 | 07:58 WIB
Defisit Transaksi
Defisit Transaksi



Jakarta, klikanggaran.com- Ada lima negara dicoret Amerika Serikat (AS) dari daftar negara berkembang, yaitu  China, Indonesia, Brasil, India, dan Afrika Selatan.


Dengan pencoretan itu, AS menganggap China dan Indonesia sebagai negara maju. Namun, kita jangan gembira dulu sebab AS tidak tulus dan punya motif ekonomi yang sangat kuat.


Dikutip dari TheStar, Minggu,  23 Februari 2020, Kantor Perwakilan Dagang AS (USTR) mencoret China dan Indonesia bersama tiga negara dari daftar negara berkembang. Kelima negara tersebut dinyatakan sebagai negara maju dalam perdagangan internasional.




USTR mengatakan pihaknya telah merevisi metodologi negara berkembang untuk investigasi atas bea balik, sebuah bea yang dikenakan pada impor. Sebab, pedoman yang digunakan sejak tahun 1998 dinilai telah usang.




Dicoretnya China dari daftar negara berkembang, juga berdampak pada dicabutnya preferensi khusus China bersama empat negara lainnya, termasuk Indonesia, dalam Organisasi Perdagangan Dunia (WTO).


Wakil Direktur China Society untuk Studi WTO, Xue Rongjiu, yang berbasis di Beijing mengatakan keputusan AS mencoret China hingga Indonesia dari negara berkembang dan memasukannya ke dalam negara maju telah merusak perdagangan multilateral.


"Tindakan unilateralis dan proteksionis seperti itu telah merugikan kepentingan China dan anggota WTO lainnya," kata Xue.


Sebab, dengan AS mencoret China hingga Indonesia dari daftar negara berkembang dapat membuat AS mudah menyelidiki apakah negara-negara tersebut secara tak adil mensubsidi ekspor. Xue mengatakan padahal China membela sistem dagang multilateral.



 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X