Bocoran Transkrip Pilot Boeing 737 MAX: Anti-stall System Aneh!

photo author
- Minggu, 20 Oktober 2019 | 05:30 WIB
boeing 1
boeing 1


JAKARTA, klikanggaran.com – Boeing 737 MAX adalah salah satu jet Boeing terlaris. Dua kecelakan fatal di dua negara, yaitu di Indonesia dan Ethiopia, menyebabkanpesawat jenis tersebut dilarang terbang secara global sejak pertengahan Maret 2019.


Kecelakaan di Ethiopia terjadi dalam pesawat yang digunakan Ethiopian Airlines 5 bulan setelah kecelakaan di Indonesia. Kecelakaan tersebut menewaskan 157 orang.


Setelah kejadian tersebut, Boeing menjadi target investigasi kriminal oleh Departemen Kehakiman AS terkait dengan pengembangan 737 MAX. Boeing juga mendapat lebih dari 100 tuntutan hukum yang dilayangkan oleh keluarga korban.


Boeing mengatakan pada Juli lalu bahwa mereka akan memberikan US$100 juta dalam beberapa tahun kepada pemerintah dan organisasi nirlaba. Santunan diberikan untuk membantu keluarga dan masyarakat yang terkena dampak kecelakaan.


Berbagai upaya investigasi terkait kecelakaan tersebut terus dilakukan.


Sebuah transkrip pembicaraan antara pegawai Boeing Co terkait anti-stall system di model pesawat 737 MAX terungkap.
 
Dalam transkrip pesan singkat yang terjadi pada 2016 itu, Mark Forner yang saat itu merupakan seorang pilot senior di divisi teknis Boeing, mengatakan bahwa anti-stall system di model pesawat tersebut berlaku aneh dan tak terkendali dalam sebuah sesi simulasi penerbangan. 
 
Sistem tersebut, seperti dilansir Reuters, Sabtu (19/10/2019), terkait dengan kecelakaan pesawat Boeing di Indonesia pada Oktober 2018 dan di Ethiopia pada awal 2019. Secara keseluruhan, korban tewas akibat dua kecelakaan tersebut mencapai 346 orang.
 
Dalam salah satu pesan, Forkner menulis dirinya berbohong tanpa sengaja kepada regulator. Hal ini dibalas oleh rekannya, yang mengatakan bahwa apa yang disampaikan Forkner bukanlah suatu kebohongan karena tidak ada yang memberitahu dia dan Forkner sebelumnya. 
 
Forkner juga menulis bahwa masih ada masalah fundamental di simulator penerbangan tersebut. 
 
Adapun pesan singkat itu berlangsung antara Forkner dengan rekannya. Sekarang, Forkner sudah tidak lagi bekerja di Boeing.
 
Menyusul terungkapnya transkrip ini, Federal Aviation Administration (FAA) langsung memerintahkan Chief Executive Boeing Dennis Muilenburg untuk memberikan penjelasan karena tidak dengan segera menyerahkan dokumen pembicaraan itu. 
 
FAA mengungkapkan tengah mempelajari rekaman ini untuk menentukan langkah selanjutnya.
 
Boeing diketahui menemukan rekaman tersebut beberapa bulan lalu. Penemuan transkrip ini juga terjadi beberapa hari sebelum Muilenburg dijadwalkan bersaksi di hadapan Kongres AS.
 
"Pesan-pesan ini mengindikasikan bahwa Boeing menahan informasi penting dari FAA, sesuatu yang sangat tidak menyenangkan," papar Kepala Komite Transportasi DPR AS Peter DeFazio dalam suratnya kepada Menteri Transportasi AS Elaine Chao, Jumat (18/10).
 
Seorang sumber Reuters menyatakan bahwa Boeing menunda menyerahkan dokumen tersebut ke FAA selama empat bulan dan bahwa Departemen Kehakiman AS pun sudah memegang transkrip pesan ini.
 
Kabar ini juga membuat saham Boeing anjlok 6,8 persen, sebelum naik kembali 1,4 persen, pada perdagangan Jumat (18/10).
 
Dua kecelakaan yang terjadi membuat 737 MAX, seri pesawat Boeing yang paling laris, dilarang terbang di banyak negara sejak Maret 2019. Perusahaan itu menyebutkan biaya yang harus ditanggung karena pelarangan terbang setidaknya menyentuh US$8 miliar.


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X