Jakarta, Klikanggaran.com (27-08-2019) - Leonardo DiCaprio, peran utama dalam film “Titanic” dan “Blood Diamond”, mengatakan kebakaran hutan di Amazon sangat tragis. Sebab itu, ia mendesak pemerintah Brasil untuk berbuat lebih banyak, di tengah meningkatnya kemarahan internasional atas kerusakan hutan hujan tropis terbesar di dunia itu.
Sejumlah rekor kebakaran sedang merusak hutan hujan, memicu kekhawatiran karena pentingnya Amazon bagi lingkungan global. Hutan hujan dikatakan menghasilkan seperlima dari oksigen dunia.
DiCaprio berbicara sehari setelah Earth Alliance, sebuah inisiatif yang dia dirikan bersama para dermawan Laurene Powell Jobs dan Brian Sheth, dan meluncurkan dana darurat senilai US$5 juta untuk membantu melestarikan hutan hujan.
Sebagaimana dikutip Reuters, Senin (26-8-2019), DICaprio mengatakan, "Ada tragedi besar yang terjadi di seluruh dunia karena perubahan iklim dan apa yang terjadi di Amazon, yang merupakan paru-paru bumi dan penting untuk melindungi kita di masa depan.”
Ada lebih dari 78.000 kebakaran hutan di Brasil tahun ini, hampir dua kali lipat total tahun lalu. Para pencinta lingkungan menyalahkan spekulan yang membakar pohon untuk membersihkannya dengan harapan menjual tanah kepada petani dan peternak.
Presiden Brasil Jair Bolsonaro telah memutuskan untuk mengirim militer untuk membantu memerangi kebakaran tetapi dia dikritik karena tidak melakukan upaya yang cukup cepat.
Presiden Prancis Emmanuel Macron, yang menjadi tuan rumah KTT G7 di Biarritz mengatakan para pemimpin negara-negara industri utama dunia hampir mencapai kesepakatan tentang cara membantu memerangi kebakaran dan memperbaiki kehancuran.
"Pemerintah di seluruh dunia, termasuk Brasil, perlu bekerja sama untuk memastikan (kebakaran) ini tidak berlanjut," kata DiCaprio.
Dua tahun lalu DiCaprio mengunjungi Brasil 2 tahun untuk memerangi api dengan suku di sana, mengatakan dia berencana untuk kembali untuk membantu lagi.
"Yang penting untuk melindungi hutan-hutan ini adalah melindungi budaya asli di sana," tambahnya.
[sumber: Reuters]/emka