AS: Dalam Berbisnis di Suriah dan Sudan, Huawei Pakai Kode Rahasia

photo author
- Kamis, 22 Agustus 2019 | 10:00 WIB
kantor huawei
kantor huawei


Jakarta, Klikanggaran.com (24-08-2019)Huawei Technologies Co. dituduh Amerika Serikat (AS) memakai kode dan anak perusahaan rahasia untuk melakukan bisnis di Suriah, Sudan dan Iran. Pernyataan tersebut diungkapkan penyidik AS dalam kasus ekstradisi terkait dengan pelanggaran sanksi oleh chief financial officer (CFO), Huawei, Meng Wanzhou.


Bloomberg melaporkan, raksasa jaringan telekomunikasi China itu diduga mengoperasikan unit de facto bernama DirectPoint di Sudan dan Canicula di Suriah, sebagaimana dinyatakan dalam dokumen yang dirilis minggu ini oleh pengadilan Kanada.


Dokumen tersebut  diserahkan kepada pemerintah Kanada untuk mendukung permintaan ekstradisi Wanzhou.


AS mengatakan bahwa dalam dokumen internal Huawei juga menggunakan kode "A5" untuk merujuk ke Sudan dan "A7" ke Suriah.


Huawei diduga mengoperasikan unit usaha itu tepat ketika mengendalikan anak perusahaan di Iran yang memperoleh barang, teknologi, dan layanan yang melanggar sanksi AS.


AS sedang berupaya mengekstradisi Meng, putri pendiri Huawei Ren Zhengfei, setelah dituduh memberikan laporan palsu kepada bank untuk melakukan transaksi senilai lebih dari US$100 juta yang diperkirakan melanggar sanksi AS.


Seperti dikutip Bloomberg, dalam permintaannya kepada Kanada untuk menangkap Meng ketika dia tiba di bandara Vancouver Desember lalu Departemen Kehakiman mengatakan, "Motivasi untuk penyajian yang keliru ini berasal dari kebutuhan Huawei untuk memindahkan uang dari negara-negara yang dikenai sanksi AS atau UE seperti Iran, Suriah, atau Sudan melalui sistem perbankan internasional," kata.


Pada hari Selasa (20-8-2019), pengadilan merilis ratusan halaman dokumen dan rekaman video yang diajukan oleh pengacara Meng untuk mendukung argumennya bahwa pihak berwenang Kanada memberikan alasan palsu mengenai tujuan sebenarnya dari penahanannya Meng.


Dalam dokumen-dokumen itu, AS menguraikan kasusnya terhadap Meng dan berencana untuk menghadirkan saksi dalam kasusnya jika dia berhasil diekstradisi. Di antara saksi tersebut adalah eksekutif tanpa nama dari HSBC Holdings Plc, Standard Chartered Plc, BNP Paribas SA dan Citigroup Inc. yang diduga mendapat laporan palsu dari Meng dan rekan-rekannya untuk melanjutkan bisnis dengan Huawei pada saat itu meskipun ada risiko pelanggaran sanksi.


[sumber: bloomberg](emka)


 


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X