Jakarta, Klikanggaran.com (25-07-2019) - Facebook Inc. mengaku telah menghapus 1.800 akun dan laman di empat negara, yaitu Thailand, Rusia, Ukraina, dan Honduras. Penghapusan itu merupakan bagian dari upaya memerangi propaganda politik dan kegiatan penyalahgunaan layanan media sosial Facebook.
Rincian penghapusan tersebut meliputi setidaknya 294 akun, 1.509 laman dan 32 grup di empat negara tersebut.
Perusahaan memiliki daftar kolektif sebanyak 274.000 akun ataupun laman yang dihapus, demikian disampaikan Reuters.
Langkah tersebut dilakukan Facebook secara global setelah Facebook mendapat tekanan dari pemerintah dan organisasi di sejumlah negara sebab Facebook tidak bereaksi secara cepat dalam memberantas konten extrimisme dan aksi propaganda.
Kepala Keamanan Siber Facebool, Nathaniel Gleicher, pada Kamis (27/05/2019) mengatakan: "Kami tidak melihat adanya hubungan di antaranya, tetapi mereka mengunakan akun palsu yang menyesatkan masyarakat.”
Facebook mengambil langkah tersebut berdasarkan perilaku yang menipu, bukan berdasarkan konten yang diunggah, demikian ditambahkan Gleicher.
Akun yang dihapus di Thailand mengunakan identitas palsu untuk mempromosikan naratif negatif soal politik di Thailand, hubungan China dan AS, protes di Hong Kong dan kritik dari aktivis demokrasi di Thailand, jelas Gleicher.
Kata Gleicher, "Kami dapat menemukan bahwa sejumlah kegiatan dari jaringan ini terkait dengan satu individu di Thailand yang terasosiasi dengan New Eastern Outlook, jurnal yang disokong pemerintah rusia,".
Sementara itu, akun dan halaman Facebook dari Rusia dan Ukraina yang memuat diskusi serta kritik terhadap pemerintah Ukraina dengan mengunakan akun palsu dengan status pemilik sebagai jurnalis dan militer ikut dihapus satu minggu sebelum pemilihan umum di Ukraina.
Sebaliknya di Honduras, Facebook mengatakan pihaknya menghapus akun palsu yang mengunggah konten positif terkait dengan presiden di negara ini. Setelah penelitian lebih lanjut, akun tersebut terkait dengan seseorang yang menjalankan kegiatan sosial media bagi pemerintah Honduras.
Selama 2019, Facebook telah 36 kali menghapus akun provokatif semacam ini secara global, jumlahnya meningkat dibandingkan pada 2018, yaitu sebanyak 24 kali.
[Sumber: Reuters]/(emka)