Drone Iran Ditembak Jatuh AS, Bagaimana dengan Harga Minyak?

photo author
- Jumat, 19 Juli 2019 | 08:22 WIB
drone iran
drone iran


Jakarta, Klikanggaran.com (19-07-2019)Drone Iran ditembak jatuh Amerika Serikat (AS) di Selat Hormuz. Insiden tersebut tidak cukup untuk mengangkat harga minyak mentah pada perdagangan Kamis (18/7/2019).  Selama hampir satu bulan, di tengah pesimisme ekonomi global, harga minyak dunia merosot ke level terendah.


Dilaporkan oleh Bloomberg, WTI sempat menguat sekitar 0,60 poin setelah Presiden Donald Trump mengatakan AS telah menjatuhkan pesawat tak berawak milik Iran di Teluk Persia, tetapi bahkan itu tidak cukup untuk mendorong pasar.


Di New York Mercantile Exchange, minyak mentah West Texas Intermediate untuk kontrak Agustus ditutup melemah 2,6 persen atau 1,48 poin ke pada level harga US$55,30, jatuh ke level terendah sejak 19 Juni.


Berbarengan dengan itu, minyak Brent untuk kontrak September melemah 1,73 poin dan ditutup pada level US$61,93 per barel di ICE Futures Europe Exchange, sebelum pada akhirnya rebound ke harga US$62,44.


Minyak mentah melemah sebab dua kodisi: pertama, serentetan laporan kinerja pendapatan perusahaan yang mengecewakan, dan kedua tanda-tanda bahwa AS dan China hanya membuat sedikit kemajuan dalam kesepakatan perdagangan.


Operator pipa Rusia Transneft PJSC mengatakan, pihaknya melanjutkan aliran penuh dari produsen minyak mentah terbesar di negara itu, Rosneft PJSC, setelah memberlakukan pembatasan karena kekhawatiran kontaminasi.


Judith Dwarkin, kepala ekonom di RS Energy, seperti dikutip Bloomberg mengatakan, "Pasar bangun dengan fakta bahwa permintaan minyak global lesu dan kemungkinan dorongan yang dapat memperbaiki situasi masih jauh dari terwujud.”


Sejak awal pekan, harga minyak telah melemah sekitar 8 persen, menuju kinerja mingguan terburuk sejak akhir Mei. Momok dari konflik AS-China yang baru menekan prospek permintaan, sementara cadangan bahan bakar AS melonjak.


Selain itu, ada kekhawatiran bahwa Iran mungkin akan menutup Selat Hormuz, yang menjadi salah satu titik utama untuk banyak pengiriman minyak dunia.


Menteri Luar Negeri Iran, Javad Zarif, mengatakan, AS "mencederai diri" dengan menarik diri dari perjanjian nuklirnya dengan Iran. Minyak mentah secara singkat menguat pada hari Kamis setelah Iran mengkonfirmasi penyitaan kapal tanker minyak di Teluk Persia pekan ini. Hal itu disampaikan Zarif dalam sebuah wawancara dengan Bloomberg, Rabu (17/7).


Press TV milik pemerintah Iran menayangkan rekaman tanker yang menghilang dari sistem pelacakan satelit global empat hari lalu. Menurut Korps Pengawal Revolusi Ira, kapal itu menyelundupkan bahan bakar ke luar negeri.


[sumber: blomberg]/(emka)


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X