Inggris Tangkap Kapal Tanker Iran, Bagaimana Harga Minyak Dunia?

photo author
- Sabtu, 6 Juli 2019 | 08:14 WIB
harga minyak
harga minyak


JAKARTA, Klikanggaran.com- - Ketegangan geopolitik di Timur Tengah tengah meningkat seiring demgan ditangkapnya kapal tanker minyak Iran oleh British Royal Marines, tetapi harga minyak dunia bergerak turun pada perdagangan Jumat (5/7/2019), demikian kesimpulan yang bisa diambil dari data yang dilansir oleh Bloomberg.


Pada perdagangan Jumat (5/7/2019) hingga pukul 21.47 WIB, harga minyak jenis WTI di bursa NYMEX bergerak melemah 0,21% menjadi US$57,22 per barel. Harga minyak jenis Brent di bursa ICE menguat 1,04% menjadi US$63,96 per barel. Seperi dikutip dari Reuters, British Royal Marines membantu pihak berwenang di Gibraltar untuk merebut kapal tanker minyak milik Iran yang diduga menuju Suriah sehingga dianggap melanggar sanksi Uni Eropa.


Insiden ditangkapnya kapal tanker Iran oleh British Royal Marinesmenyebabkan Kementerian Luar Negeri Iran memanggil duta besar Inggris untuk menyatakan, keberatan yang sangat kuat terhadap penyitaan ilegal dan menganggap penangkapan tanker minyak tersebut tidak dapat diterima.


Menurut analis PT Monex Investindo Futures, Faisyal,  berita tersebut telah meningkatkan ketegangan geopolitik di Timur Tengah, sebagai kawasan pusat produsen minyak dunia, sehingga berpotensi menganggu pasokan.


Dalam publikasi risetnya, Faisyal mengatakan bahwa meskipun ada berita ini, harga minyak masih tetap melanjutkan pergerakannya yang menurun karena masih dibayangi kekhawatiran pasar terhadap pertumbuhan ekonomi dan melemahnya permintaan.


Di sisi lain, Energy Information Administration (EIA) melaporkan bahwa persediaan minyak mentah AS dan bensin telah jatuh pada pekan lalu, jauh dari perkiraan para analis.


Informasi yang bisa dikumpulkan menunjukkan bahwa persediaan minyak AS mentah turun 1,1 juta barel pekan lalu, sementara perkiraan analis bakal berkurang 3 juta barel. Data stok minyak mentah AS itu dinilai menunjukkan permintaan minyak di Negeri Paman Sam, konsumen terbesar di dunia, bisa melambat di tengah tanda-tanda pelemahan ekonomi.


Pada sisi lainnya, suplai global juga diperkirakan akan mengalami kontraksi karena OPEC dan sekutunya termasuk Rusia – OPEC+- sepakat pada Rabu (3/7/2019) untuk memperpanjang pemangkasan produksi hingga Maret tahun depan.


[emka]


 


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X