Tensi Hubungan AS-Iran Menghambat Kontrak Exxonmobil 53 Miliar Dolar

photo author
- Minggu, 23 Juni 2019 | 13:02 WIB
Exxon
Exxon


Jakarta, Klikanggaran.com (23-06-2019) -- Beberapa minggu yang lalu, raksasa energi Amerika Serikat (AS), ExxonMobil, tampak siap untuk melanjutkan proyek senilai  $ 53 miliar untuk meningkatkan produksi minyak Irak di ladang selatannya.


Tetapi sekarang kondisi yang terjadi adalah kombinasi dari perselisihaan kontraktual dan memburuknya masalah keamanan, yaitu ketegangan antara tetangga Irak yang lebih besar,  Iran, dan Amerika Serikat yang meningkat, telah menahan terjadinya kesepakatan, menurut pejabat pemerintah Irak sebagaimana dilaporkan Reuters (21-6-2019).


Negosiasi telah dihalangi oleh ketentuan-ketentuan kontrak yang ditolak Baghdad, kata empat pejabat Irak yang terlibat dalam pembicaraan dengan Reuters, keempat pejabat itu meminta syarat anonim kepada Reuters karena sensitivitas masalah tersebut.


Poin utama, kata mereka, adalah cara yang digunakan Exxon untuk menutup biaya pengembangannya, yaitu dengan cara  membagi minyak yang diproduksi oleh dua ladang - sesuatu yang ditentang Irak—dan  menurut mereka,  hal itu melanggar kepemilikan negara atas produksi.


Salah satu negosiator Irak mengatakan bahwa Baghdad tidak akan menandatangani ketentuan apa pun yang diusulkan oleh Exxon.


ExxonMobil menolak mengomentari ketentuan kontrak atau negosiasi, juru bicara Exxon di Texas mengatakan: "Sebagai praktik, kami tidak mengomentari diskusi komersial."


Wakil Menteri Perminyakan untuk Urusan Hulu, Fayadh Nema, mengatakan pada hari Rabu bahwa pembicaraan sedang berlangsung dan dia mengharapkan  segera terjadi kesepakatan.


Negosiasi juga telah ditahan oleh dua evakuasi terpisah dari staf Exxon dari Irak, sebagai akibat dari meningkatnya ketegangan regional antara Amerika Serikat dan Iran.


Yang pertama adalah pada bulan Mei setelah ratusan staf kedutaan AS dikirim pulang karena ancaman keamanan  unspecified  dari Iran, yang mendukung sejumlah kelompok bersenjata Syiah di Irak. Yang kedua adalah minggu ini setelah serangan roket yang diduga menargetkan perusahaan yang oleh pejabat lokal dituduh sebagai milisi yang didukung Iran.


Teheran belum mengomentari serangan itu, tetapi evakuasi tersebut menyoroti ketidakstabilan yang terus-menerus di Irak yang menghambat bisnis, yang dipicu oleh ketegangan AS-Iran.


Irak adalah satu-satunya negara di dunia yang memiliki hubungan persahabatan dengan Washington dan Teheran; dua musuh bebuyutan tersebut menjadi  sekutu terbesar Iraq dan Baghdad terperangkap di tengah saat kedua sekutu Bagdad itu bersaing untuk mendapatkan pengaruh di negara itu.


Banyak pejabat Irak mengatakan penghentian pembicaraan dengan Exxon dan gangguan pada titik kepegawaiannya hingga batas kekuatan Amerika di negara tetangga Iran, dan bahwa ketegangan AS-Iran tersebut telah menyebabkan serangkaian insiden keamanan termasuk serangan atas kapal tanker minyak di Teluk, di mana tidak ada klaim terhadap serangan itu. (emka)


Sumber: Reuters


Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

X