KlikAnggaran.com - Perlakuan menyedihkan dari sekelompok masyarakat dialami oleh seorang ibu muda dari Magura, Bangladesh, Tripti Khatun (18 tahun) dan putranya Bayezid Hossain (4 tahun). Masyarakat di sekitar keduanya tinggal mengucilkan, tidak mau bermain, dan berkumpul dengan bocah malang itu, meskipun dia memiliki kecerdasan di atas rata-rata anak seusia dia.
Berawal dari tahun 2012 lalu saat Tripti mengandung, ibu muda itu tentu berharap bayi yang dikandungnya akan lahir sehat tak kurang suatu apa pun. Namun, apa yang terjadi sangat mengejutkannya. Tripti melahirkan bayinya dengan kondisi yang tidak lazim. Bayi laki-laki itu lahir hanya dengan tulang berbalut kulit.
Waktu terus berjalan dan usia bayi itu sekarang 4 tahun, dengan kondisi yang masih tetap dan tidak membaik. Bayezid Hossain tumbuh dengan wajah seperti kakek berusia 80 tahun. Secara medis Bayezid Hossain dinyatakan mengidap penyakit progeria. Penyakit ini menyebabkan usianya tampak lebih tua sepuluh kali dari usia yang sebenarnya.
Kasus ini seperti sindrom Benjamin Button, yakni kisah fiktif dalam novel yang ditulis oleh F. Scott Fitzgerald dan pernah di-film-kan dengan judul yang sama. Pada kasus sindrom pregoria, usia maksimal yang bisa dijalani orang yang mengidap penyakit ini maksimal sampai 13 tahun.
Wajah balita ini bengkak, seluruh kulit keriput, mata cekung, mengalami sakit sendi, sulit buang air, giginya lemah dan rusak. Menurut ibunya, Bayezid mengalami perjuangan berat untuk bisa berjalan. Bocah itu baru bisa berjalan normal saat berusia 3 tahun.

“Bayezid baru belajar jalan saat berusia tiga tahun, namun giginya sudah lengkap pada usia tiga bulan,” kata Tripti, dikutip Dream dari laman Daily Mail, Senin 1 Agustus 2016.
Tripti Khatun mengaku sangat kagum dengan kecerdasan putranya itu, di sisi lain dia sangat sedih karena penampilan Bayezid yang terlihat tidak wajar untuk anak usia itu. Tapi, meski secara fisik Bayezid tidak normal, ibunya mengaku bocah itu mampu berbincang dengan baik dan memiliki tingkat intuisi yang tinggi dari anak seusia dia.
Dia menambahkan, putranya itu secara fisik memang tumbuh tidak normal. Namun, secara mental Bayezid sangat mengagumkan. Bisa bercakap-cakap dengan lancar, cepat memahami sesuatu, dan punya intuisi mengagumkan untuk anak seusia dia.
“Dia tidak seperti anak-anak yang lain. Dia seperti orang tua. Sebagai ibu yang baru punya anak, tentu saja saya tidak tahan melihat anak saya seperti ini,” tambah Tripti.
(kr)