Meskipun banyak perhatian yang diberikan pada perubahan sikap dalam komunitas Yahudi Amerika biasanya berfokus pada orang Amerika Yahudi berusia dua puluhan dan tiga puluhan, dan penolakan mereka untuk menarik garis Israel, Weisberger adalah bagian dari komunitas tertua yang telah menyimpang dari Zionisme, selama bertahun-tahun, terutama ketika hal itu tidak dapat diterima secara sosial.
Dia menggambarkan transisi untuk mengambil posisi melawan Zionisme sebagai "sebuah proses yang memakan waktu" mengingat "pencucian otak" yang dia terima sebagai seorang anak.
"Itu terjadi sekitar tahun 1983. Seseorang meminta saya untuk membaca sebuah buku. Saya tidak ingat namanya tetapi itu berdampak besar pada saya. Saya mulai mempertanyakan Zionisme," kata Weisberger, yang berusia 91 tahun pada 17 Juni. "Untuk beberapa waktu saya pikir Israel bisa mereformasi dirinya sendiri. Tapi saya tidak percaya sama sekali lagi. Saya menyadari bahwa saya tidak bisa menjadi Zionis. Tidak mungkin. Ini adalah ketidakadilan, kekejaman, distorsi seperti itu."
"Maksud saya, Holocaust itu nyata. Antisemitisme itu nyata. Tapi itu tidak memberi orang Yahudi hak untuk kemudian menjadi penindas. Itu menghancurkan hati saya," tambahnya.
Sumber: Middle East Eye