peristiwa-internasional

Mesir: Peminjaman Artefak Islam ke Arab Saudi selama Dua Tahun

Senin, 16 November 2020 | 07:48 WIB
artefak mesir


(KLIKANGGARAN)--Arkeolog dan ahli barang antik Mesir telah bereaksi dengan marah atas kesepakatan baru-baru ini antara Mesir dan Arab Saudi untuk mentransfer lusinan artefak Islam ke kerajaan kaya minyak itu.


Ditandatangani pada 9 November oleh Supreme Council of Antiquities (SCA), sebuah departemen dari Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir yang mengawasi perlindungan dan pelestarian barang antik, dan King Abdulaziz Center for World Culture yang berbasis di Dhahran, perjanjian tersebut menetapkan bahwa 84 Artefak Islam akan dikirim ke Arab Saudi dengan status pinjaman selama dua tahun.


Usulan Barang/Jasa yang Diajukan oleh Satker Pemkab Asahan untuk Penyusunan SSH Belum Lengkap dan Jelas


Pusatnya adalah inisiatif tanggung jawab sosial perusahaan raksasa minyak Saudi Aramco.


Artefak yang akan dikirim ke Dhahran, di pantai timur negara itu, pada bulan Desember akan diambil dari Museum Seni Islam di Kairo. Mereka termasuk berbagai macam objek, seperti tempat lilin kuno, mimbar masjid kayu, dan tempat suci Alquran.


Namun, para arkeolog di Kairo mengungkapkan kekhawatirannya akan masa depan artefak tersebut, mengingat nasib barang-barang lain yang telah meninggalkan negara itu, rusak atau tidak dikembalikan sama sekali.


"Mengirim artefak kuno ke negara lain adalah masalah yang memiliki risiko besar," kata ahli Mesir dan barang antik terkemuka Bassam al-Shamaa kepada Middle East Eye. "Artefak bisa rusak atau hilang."


Kesepakatan itu muncul pada saat otoritas pariwisata dan barang antik Mesir mencari pendapatan tambahan untuk mengkompensasi kerugian yang ditimbulkan oleh sektor pariwisata karena pandemi Covid-19.


Sektor ini telah menjadi pecundang terbesar dalam wabah pandemi di negara berpenduduk padat ini, dengan banyak situs, museum, dan bisnis telah ditutup selama berbulan-bulan.


Tiket sekali jalan


Alasan di balik ketakutan para ahli barang antik terhadap keamanan peninggalan kuno Mesir adalah karena banyaknya artefak kuno yang sudah ada di luar negeri. Beberapa di antaranya dibawa keluar dari Mesir secara ilegal atau dikirim dengan status pinjaman tetapi tidak pernah dikembalikan.


ASEAN dan Lima Negara Asia Pasifik Mencapai Kesepakatan Perdagangan Terbesar Dunia


Menurut SCA, ada lebih banyak obelisk berdiri di Roma daripada yang sekarang ada di Mesir.


Beberapa barang antik yang dikirim ke luar negeri untuk dipamerkan telah menjadi sasaran vandalisme dan kehancuran dalam banyak kesempatan, termasuk yang terbaru di Jerman.

Halaman:

Tags

Terkini