(Klikanggaran)--Arab Saudi telah menahan kerabat lain Saad al-Jabri, mantan agen intelijen tinggi yang baru-baru ini mengajukan gugatan di pengadilan AS yang menuduh putra mahkota kerajaan berencana untuk membunuhnya, kata keluarganya.
Otoritas Saudi telah menahan dua anak dan saudara laki-laki al-Jabri yang sudah dewasa pada bulan Maret untuk mencoba memaksa Al-Jabri kembali ke kerajaan dari pengasingan di Kanada, menurut laporan yang mengutip keluarga dan sumber yang mengetahui situasi tersebut.
Al-Jabri adalah seorang pembantu mantan Putra Mahkota Mohammed bin Nayef, yang digantikan sebagai pewaris takhta oleh Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) dalam kudeta istana tahun 2017.
Pada bulan Juni, kantor berita Reuters, mengutip empat orang yang mengetahui masalah tersebut, melaporkan bahwa al-Jabri memiliki akses ke informasi sensitif yang dikhawatirkan MBS dapat membahayakan.
Khalid al-Jabri, putra Saad, men-tweet sebuah pernyataan pada hari Rabu yang mengatakan saudara iparnya, Salem Almuzaini, dipanggil pada hari Senin ke kantor keamanan negara Saudi di Riyadh tempat dia ditangkap. Sejak itu dia tidak pernah terlihat atau terdengar.
"Penangkapan Salem jelas merupakan upaya untuk mengintimidasi dan memeras ayah saya," kata pernyataan itu.
"Ayah saya mengajukan gugatan bulan ini terhadap MBS dan dua lusin lainnya di Pengadilan Distrik AS sebagai tanggapan atas upaya mereka yang gagal untuk membunuh ayah saya dan meneror keluarga saya. Penangkapan Salem adalah upaya terang-terangan oleh MBS untuk mengganggu proses peradilan AS."