Karang Intan.www.klikanggaran.com, -- Warga binaan pemasyarakatan (WBP) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan, Kamis (25.3/21) bersama-sama memanen ikan patin di kolam pembinaan kemandirian perikanan binaan Subsi Bimbingan Kerja dan Pengelolaan Hasil Kerja Seksi Kegiatan Kerja Lapas Narkotika Kelas IIA Karang Intan.
Panen ikan sendiri diawali dengan Kepala Lapas Karang Intan, Wahyu Susetyo didampingi pejabat struktural dan fungsional umum.
Hasil dari panen bersama ini kemudian dibeli oleh pihak ke tiga, margin dari penjualan menjadi pemasukan bagi warga binaan, juga untuk mencukupi kebutuhan bahan makan bagi WBP Lapas Narkotika Karang Intan yang saat ini berjumlah 1.031 jiwa.
Kalapas, sendiri mengapresiasi capain yang dilakukan warga binaan, dalam hal kemandirian budidaya perikanan air tawar, khususnya ikan patin.
“Saya merasa bangga dengan kerja keras dan upaya yang telah dilakukan warga binaan, mengikuti pembinaan perikanan dengan antusias, hingga hasil dari kerja keras tersebut dapat dinikmati saat ini, ikan-ikan nya telah kita penen,” ujarnya
“Pelbagai pembinaan kita berikan bagi warga binaan di Lapas Karang Intan, baik pembinaan kemandirian maupun kepribadian, salah satunya pembinaan kemandirian perikanan. WBP dilatih secara professional dari menyiapkan kolam, pembibitan, perawatan hingga ikan-ikan siap dipanen,” jelas Kalapas.
Wahyu, sapaan akrab yang juga merupakan Alumni Politeknik Ilmu Pemasyarakatan ini menerangkan, pelaksanaan pembinaan kemandirian perikanan tidak lepas dari kerjasama yang selama ini dibangun dengan berbagai pihak dalam mendukung terlaksananya pembinaan yang dijalankan Lapas Karang Intan.
“Untuk kegiatan perikanan, Kita bekerjasama dengan Balai Perikanan Budidaya Air Tawar (BPBAT) Mandiangin, jadi instruktur terlatih mereka datang ke sini untuk memberikan pelatihan langsung kepada warga binaan, yang tergabung dalam program pembinaan perikanan,” terangnya.
Kalapas berharap kedepannya WBP memiliki keahlian yang berguna saat mereka kembali ke masyarakat.
“Keterampilan perikanan ini sebagai bekal bagi WBP saat mereka kembali ke masyarakat nanti. Mereka bisa menjadi pengusaha, membuka tambak ikan nya sendiri, sehingga pembinaan yang kami lakukan benar-benar bermanfaat bagi mereka,” ucap Kalapas.
Sementara menurut Gunadi salah seorang WBP yang turut serta dalam program ini, dirinya bersyukur bisa mengikuti pelatihan perikanan dan berharap pengalaman tersebut berguna saat kembali ke tengah masyarakat nanti.
“Saya mengisi waktu dengan kegiatan positif selama berada di Lapas, dengan mengikuti pembinaan kemandirian perikanan, saya jadi tahu bagaimana budidaya ikan, perawatan dan sebagainya, disini kami diajarkan oleh instruktur terlatih, saya merasa pengalaman ini akan sangat berguna saat bebas nanti,” tutupnya.
Kontributor – Arbiansyah