Jalan Abdul Muthalib, Muara Bulian, Rusak; Perlu Perhatian Pemerintah

photo author
- Jumat, 20 Maret 2020 | 21:08 WIB
truk batubara
truk batubara


Batanghari, klikanggaran.com


Jalan Abdul Muthalib sepanjang 300 meter sudah lama mengalami kerusakan yang cukup parah. Kerusakan tersebut tentu saja sangat dikeluhkan warga Pasar Baru yang berada diseberang jembatan Jalan Abdul Muthalib.


Salah seorang warga Kelurahan Pasar Baru, yaitu Usman, pada klikanggaran.com mengatakan, jalan Abdul Muthalib ini mengalami kerusakan sudah berlangsung cukup lama, karenanya ia meminta  Pemerintah agar dapat memperhatikan kondisi jalan ini.


-
Kondisi jalan Abdul Muthalib yang rusak parah sepanjang 300 meter/ Foto: istimewa

"Jalan ini posinya dekat dengan kota Muara Bulian, namun karena kerusakan cukup parah maka sulit dilalui  kendAraan terutama mobil, ditambah lagi bila kondisi banjir,  kami yang tinggal diseberang jembatan ini harus menempuh jarak kurang lebih 10 Km untuk sampai ke pasar Keramat Tinggi Kota Muara Bulian, padahal jika kondisi jalan Abdul Muthalib ini baik, hanya ditempuh dengan jarak 2 Km," papar Usman.


"Kami sangat berharap kepada pemerintah melalui instansi terkait agar dapat memperbaiki kerusakan jalan Abdul Muthalib ini," harap Usman 


Ketika dikonfirmasi, Kepala Bidang Bina Marga (Kabid BM), A. Somad, pada Jum'at (20-03-2020) di ruang kerjanya Dinas PUPR Kabupaten Batanghari mengatakan,  “Kami mewakili Pemerintah Kabupaten Batanghari sangat peduli dengan kerusakan jalan Abdul Muthalib tersebut, tetapi untuk membangun jalan tersebut butuh pertimbangan teknis, pertimbangan anggaran dan juga pertimbangan lalu lintas.”


-
Kabid BM Dinas PUPR Kabupaten Batanghari A. Somad, ST/ Foto: Istimewa

"Dari segi analisis struktur jalan Abdul Muthalib kondisinya sangat labil, dengan level bebas banjir, maka dibuatlah desain injenner-nya dan disitu tidak dapat dibuat bentuk apapun karena kayaknya kurang mendukung. Setelah dihitung-hitung secara real sama dengan membangun jalan regit beton, bukan regit beton bisa akan tetapi Reget Beton setandar semi jembatan, sehingga untuk membangun jalan Abdul Muthalib panjang 300 meter tersebut dibutuhkan dana sekitar Rp 30 - 40 miliar," jelas Somad.


"Ini akan menimbulkan banyak pertanyaan dari masyarakat karena dianggap tidak logis, membangun jalan hanya panjang 300 meter menghabiskan dana Rp 30 - 40 miliar. Sementara di tempat lain masih butuh pembangunan dan perbaikan jalan," papar Somad.


Menurut Somad,  terkait rusaknya jalan, terdapat dua faktor. Faktor yang pertama masalah angaran, sedangkan faktor kedua terkait dengan lalu lintas. Lalu lintas di sana tidak terkontrol lagi, sebab jalan tersebut dipakai untuk lalu lintas armada angkutan batubara.


Masalah lalulintas ini, tambah Somad, dari awal pihaknya meminta kerja sama dengan Dianas Perhubungan namun sampai saat ini tidak berpengaruh. Somad mencontohkan  jalan lintas Kelurahan Sridadi. Pada jalan tersebut seharusnya armada angkutan batubara tidak boleh lewat bahkan diportal, tapi nyatanya ada juga yang lewat.


"Kapasitas jalan hanya 5 ton, dengan masuknya armada batubara yang kapasitasnya melebihi 5 ton maka kondisi jalan panjang 7 Km kerusakannya akan mencapai 10 Km, artinya bisa hancur semua," kata Somad membandingkan.


Pembangunan jalan Abdul Muthalib itu butuh banyak pertimbangan, apalagi di sana harus bebas banjir. Untuk menimbun saja berapa banyak dana yang dibutuhkan dengan timbunan jalan ketinggian 3 meter dikalikan panjang 300 meter dan lebar 12 meter akan menghabiskan dana sekitar Rp 1 miliaran, jelas Somad.


"Kedepannya jalan Abdul Muthalib itu akan kita buat sedikit pengerasan dengan menggunakan sirtu dan seterusnya agar jalan itu sekedar dapat dipungsionalkan, soalnya kalau hanya dibangun secara biasa-biasa saja jalan itu tetap akan hancur," pungkasnya.


Penulis: Anuza

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Tim Berita

Tags

Rekomendasi

Terkini

X