Ratusan Juta Anggaran Pembuatan 'Tempoyak' di Muratara Diduga Janggal

photo author
- Sabtu, 22 Februari 2020 | 15:23 WIB
PicsArt_02-22-03.19.12
PicsArt_02-22-03.19.12

Musi Rawas Utara,Klikanggaran.com – Badan perencanaan daerah (Bapeda) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara), menganggarkan kegiatan pengembangan inkubator teknologi penelitian inovasi daerah pada tahun 2018 berupa bahan konsumsi siap saji Tempoyak (buah Durian fermentasi), yang dikucurkan pada dana APBD senilai lebih dari Rp287 juta, kemudian kegiatan tersebut dianggarkan kembali di tahun 2019 sebesar Rp937.400.000,00 juta.

Pada tahun anggaran 2019, telah dianggarkan kembali, namun, Eko Mahendra, selaku Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, menyatakan anggaran Rp937 juta tidak jadi digunakan alias silpa. Karena saat akan uji kelayakan, ternyata ada syarat yang belum bisa dipenuhi oleh pemerintah daerah.

Menanggapi hal tersebut, Febri RB, selaku pengamat kebijakan dan anggaran, menilai ada ke anehan dalam penganggaran pengembangan inkubator teknologi penelitian dan inovasi daerah pada tahun anggaran 2019 senilai Rp937.

"Tahun 2018, sudah dianggarkan kegiatan tersebut senilai Rp287 juta yang di gunakan untuk belanja pegawai dan belanja barang dan jasa. Di tahun 2019, dianggarkan kembali, tetapi anggaran tersebut silpa, ini justru ironi," ujar Febri saat dikonfirmasi Klikanggaran.com, Sabtu (22-2).

Febri melihat ada kejanggalan atas berjalannya kegiatan tersebut di tahun 2018, berarti pembuatan tempoyak siap konsumsi yang dikemas dalam kaleng, sudah dilakukan peneltian serta uji coba, termasuk persiapan-persiapan lainnya untuk mewujudkan inovasi yang telah direncanakan.

"Aneh jika anggaran Pengembangan Inkubator Teknologi Penelitian Inovasi Daerah di tahun 2019 senilai Rp937 juta bisa lolos penganggarannya, namun tidak bisa terlaksana dan disilpa-kan karena tidak cukup syarat. Berarti anggaran 2018 sia-sia saja, alias program gagal, ujarnya.

Lanjut dikatakan Febri, ia menduga penggunaan anggaran tersebut di tahun 2019 patut diduga menjadi bancakan oknum saja.

"Berdasarkan informasi yang saya ketahui, bahwa anggaran Rp937 juta pada tahun 2019, sebagian sudah terpakai, dan untuk sisanya justru disilpa-kan,” tutup Febri.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: M.J. Putra

Tags

Rekomendasi

Terkini

X