Jakarta, Klikanggaran.com - Untuk kesekian kalinya bangsa Indonesia menghadapi ujian berat aksi terorisme, kali ini dalam bentuk pengeboman Gereja Oikumene Samarinda.
Hal yang sungguh memilukan, menyedihkan, menyayat hati semua kita bangsa Indonesia. Pengeboman yang mengakibatkan 1 korban balita, Intan Marbun (3 tahun), meninggal dunia dan korban anak-anak lainnya menderita luka bakar ini pun mendapat kecaman dari berbagai kalangan.
Salah satunya adalah Khatibul Umam Wiranu, Ketua Departemen Agama DPP PD, anggota Komisi VIII DPR RI, sangat mengecam dan mengutuk keras aksi pengeboman Gereja Oikumere Samarinda tersebut. Menurutnya apa yang dilakukan oleh orang-orang atau kelompok itu tidak berperikemanusiaan, tidak beradab, dan tidak beragama. Tindakan mereka seperti disampaikan oleh Umam sangat bertentangan dengan Pancasila, agama, konstitusi negara, serta undang-undang.
"Saya meminta pihak kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya untuk secepatnya memproses hukum bagi para pelaku serta pembuat skenario pengeboman, dan menghukum mereka seberat-beratnya sesuai undang-undang Anti Terorisme serta undang-undang lain yang berlaku," kata Umam, Senin (14/11/2016).
Pelaku dan perencana tindakan pengeboman ini menurut Umam jelas punya motif adu domba antar pemeluk agama yang berbeda, membuat situasi sosial masyarakat saling curiga, dan bisa menciptakan konflik sosial yang lebih luas. Sehinga aparat penegak hukum harus menemukan jejaring, mata rantai kelompok ini secara tuntas, agar tidak terjadi aksi pengeboman di tempat-tempat lain.
"Aksi teror yang kembali mengemuka ini menjadi pekerjaan pemerintah yang harus segera dituntaskan," lanjut Umam.
Tindakan kekerasan dan aksi terorisme yang bersumber dari pemahaman keagamaan yang ekstrem harus dapat diantisipasi oleh pemerintah, dicarikan jalan keluarnya (oleh Kementerian Agama RI khususnya), dan pendekatan persuasif, serta pendidikan keagamaan yang benar, menjadi pilihan yang harus diutamakan oleh pemerintah.
