Rintihan Karyawan Pabrik di OKU

photo author
- Kamis, 15 September 2016 | 09:18 WIB
images_berita_Ags16_1-HERI-OKU
images_berita_Ags16_1-HERI-OKU

Palembang, Klikanggaran.com - Satu lagi ketidakadilan atas buruh terjadi, kali ini dilakukan oleh sebuah perusahaan di Palembang. Nasib malang dialami sejumlah karyawan PT Perkebunan Kelapa Sawit Mitra Ogan yang berada di Desa Karangdapo, Kecamatan Peninjauan, Kabupaten Ogan Komering Ulu.

Sejumlah karyawan, sekitar 1.542 orang menggelar aksi atas penunggakan pembayaran gaji karyawan. Mereka menuntut gaji sejumlah 35 persen yang belum dilunasi oleh PT Perkebunan Kelapa Sawit Mitra Ogan selama periode Juli dan Agustus 2016 di depan pabrik, Rabu (14/9/2016).

 

Menurut keterangan dari Ketua SPSI, Alwi Sirojudin, kesalahan besar yang telah dilakukan oleh perusahaan terhadap karyawan adalah, dana yang semestinya dibayarkan kepada karyawan malah dipakai oleh perusahaan untuk pengembangan kebun di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dan Ogan Komering Ilir.

"Dari kebun sawit di OKU saja produksinya 8 ton, dikali 8000 ha X Rp 1.500 kg TBS, hasilnya Rp 8 M per bulan. Jumlah ini lebih dari cukup untuk membayar gaji karyawan yang hanya Rp 5,7 M per bulan," kata Alwi.

Selanjutnya Alwi menjelaskan adanya program pengembangan kebun sawit di Muba, tepatnya di Batangharileko yang informasinya seluas 7.266 ha. Padahal, menurut keterangan dan berdasarkan pemetaan lewat drone (foto udara), hanya seluas 6,245 ha dengan asumsi biaya Rp 144 juta per ha. Karena itu, dia menduga ada penyimpangan seluas 1.000 ha dengan total Rp 145 M.

“Di sini ada dugaan penyimpangan sebesar Rp 135 M dan ini harus diusut KPK," katanya.

Saat di komfirmasi, pihak perusahaan Mitra Ogan yang diwakili Kaur SDM PTP, Edi Prouza menerangkan, pihaknya membenarkan kalau ada hak normatif 1.524 karyawan yang belum dibayarkan secara lunas sepenuhnya pada Juli dan Agustus 2016.

“Masing-masing 35 persen yang belum dibayar. Kalau ditotalkan jumlahnya Rp 4 M," katanya.

Sementara direksi perusahaan menjelaskan bahwa pihaknya masih mengusahakan dana yang belum terbayarkan kepada karyawan tersebut, maka dia berharap karyawan bersabar karena kondisi perusahaan sangat memperhatinkan.

“Saat ini pohon sawit tidak berproduksi normal,” katanya.

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Kit Rose

Tags

Rekomendasi

Terkini

X