Jakarta, Klikanggaran.com (26/12/2016) - Acara peringatan Maulid Baginda Nabi Muhammad SAW, berbarengan dengan pembagian rapor para santriwan dan santriwati dihiasi dengan awan mendung menutupi matahari. Acara dilaksanakan di lapangan Madrasah NW Cakung, Sabtu (24/12/2016) diawali dengan Shalat Duha oleh semua santri, dilanjutkan dengan membaca hizib bersama, kemudian dilanjutkan dengan pembacaan Maulid Nabi Muhammad SAW. Setelah pembacaan, acara dilanjutkan dengan sambutan oleh Ketua Yayasan Mi’rajul Sibyan, Ust Suhaidi, dengan mengutip quote yang disampaikan Maulana Syekh.
“Setiap orang akan menjadi cerita (sejarah) bagi generasi setelahnya, maka jadilah generasi yang baik untuk generasi setelahnya.”
Kata-kata itu yang dijadikan pembuka dalam pidato pembukaan ditujukan kepada santriwan-santriwati, Himmah NW Jakara dan seluruh tamu undangan.
Semangat berpidato pendiri NW Jakarta ini tidak padam, bahkan sembari memberikan beberapa quote yang pernah didengarnya dari Maulana Syekh, dia menyebutkan ada empat tipologi murid Malauna Syekh.
”Ada empat karekter muridku kata Maluna Syaikh," kata Ustad yang sudah paruh baya dan segar ini, mengawali ceritanya kepada jama’ahnya.
Pertama, Marfu’, baris dommah dalam gramatika bahasa Arab. Menurut Maluna Syekh, tipe murid pertamanya ini adalah yang selalu aktif memperjuangankan Nahdlatul Wathan dan menyebarkannya, serta aktif meninggikan Nahdlatul Wathan.
Kedua, mansub, baris atas dalam gramartika bahasa Arab. Yaitu muridnya ini tidak mencela perjuangan, akan tetapi sudah terlanjur bergabung dengan lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi lain NW, sehingga menjaga jarak dengan perjuangan Nahdlatul Wathan.
Ketiga, majrur, berbaris bawah. Karekter kader NW ini tidak mencela, akan tetapi dia diam, jiwa dan ruh perjuangannya mati, tidak mau tahu perkembangan Nahdlatul Wathan.
Keempat, majzum, baris mati. Yaitu muridnya yang berada di luar batas perjuangan Nahdlatul Wathan, mengolok-olok, bahkan mencela perjuangan Nahdlatul Wathan.
Oleh karena itu, Ustad menutup pidatonya dengan berpesan kepada jama’ah dan santri untuk setiap hari berbuat baik, dan menyebarkan Nahdlatul Wathan.