Palembang,Klikanggaran.com - Deputy Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Sumsel, Ir Feri Kurniawan, menuturkan bahwasannya dengan maraknya pemberitaan tentang kasus korupsi yang ditangani Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sumatera Selatan (Sumsel), hingga belum juga ada yang ditetapkan sebagai tersangka, menjadi pertanyaan besar oleh publik.
"Patut di apresiasi langkah Kejati Sumsel yang menindak lanjuti semua kasus pidana korupsi di Sumsel, namun akan jadi bumerang bila hanya sebatas pemanggilan saksi. Kasus yang marak di pemberitaan saat ini seperti PDPDE dengan potensi kerugian negara mencapai 1 (satu) triliun, Bansos KONI Sumsel dengan aliran dana Rp280 milyar, dugaan korupsi Masjid dengan potensi kerugian negara lebih dari Rp50 miliar, sangat enak untuk dibaca," ujar Feri pada Klikanggaran.com, Selasa (19-Januari-2021).
Aktivis anti korupsi ini juga mengatakan, belum lagi dugaan korupsi dengan potensi kerugian negara puluhan miliar seperti PLTS Jakabaring, Patralog, Replanting Muba, dan kasus korupsi yang sudah terbit sprindik, bahkan sangat enak untuk dibaca.
"Hampir setiap hari media online dan harian di Sumsel menyajikan berita korupsi di halaman depan dengan pernyataan - pernyataan dari Kejati Sumsel yang menyejukkan hati dan memberi harapan besar akan penegakkan hukum di Sumatera Selatan," tutur Feri.
"Akan tetapi, perlu digaris bawahi juga, ibarat pungguk merindukan bulan di siang hari, belum ada satupun perkara korupsi yang menetapkan tersangka, padahal sudah berbulan-bulan di muat di media bahkan ada yang sudah lebih dari satu tahun namun sang tersangka belum juga datang," sambungnya.
Lebih lanjut dikatakan Feri, seperti perkara korupsi PDPDE, pada penjualan gas negara dengan potensi kerugian negara hampir Rp1 triliun.
"Itu kata Aspidsus Kejati Sumsel, sudah dari setember 2019, dan sampai sekarang menunggu audit BPK RI yang tak kunjung selesai di hitung. Tapi inilah Indonesiaku, semua serba sopan santun dan penuh pengertian untuk perkara tindak pidana korupsi karena tidak di pungkiri bahwa korupsi menjadi salah satu roda penggerak ekonomi dengan keinginan belanja koruptor yang sedemikian besar dan sifat konsumtif nya," pungkas Feri Kurniawan Deputy MAKI Sumsel.