peristiwa-daerah

Ferdian, Sosok Yang Selalu Istiqomah Ini Emban Tugas PLT.Bupati PALI

Rabu, 7 Oktober 2020 | 21:21 WIB
PicsArt_10-07-08.47.29


PALI, Klikanggaran.com



Gubernur Sumsel, H Herman Deru telah menyerahkan surat penunjukan PLT. Bupati Penukal Abab Lematang Ilir (PALI) Kepada Ferdian Andreas Lacony, S.Kom.,yang merupakan Wakil Bupati PALI.

 

Penyerahan surat penunjukan, dilakukan langsung oleh Gubernur Sumsel, bertempat di Griya Agung, Rabu (07/10/20).

 

Penunjukan PLT tersebut, lantaran Bupati PALI, Ir H Heri Amalindo cuti di luar tanggungan negara, dikarenakan maju sebagai calon Bupati dalam Pilkada PALI 2020.


 

-


 

Selama menjabat Wakil Bupati PALI, Ketua DPC PDIP PALI tersebut banyak dianggap kalangan adalah sosok yang selalu istiqoma dan berpegang teguh pada prinsipnya.



 

"Beliau itu nampak istiqoma dan lurus-lurus saja saat menjadi Wakil Bupati," ujar salah satu kelompok masyarakat dalam diskusi santainya ala warung kopi.


 

Sikap istiqoma Ferdian nampak dibenarkan oleh salah satu ASN yang berdinas di Pemkab Muara Enim yang tak elok kami sebutkan indentitasnya. Dimana, ia mengaku merupakan teman dekatnya sewaktu di bangku kuliah, dan tetap menjalin komunikasi yang baik hingga saat ini.


 

Lebih dekat dengan Ferdian Andreas Lacony

 

Ferdian Andreas Lacony adalah putra dari pasangan Ahmad Sasli Lacony, S.H.,

yang berasal dari Desa Muara Enim/Penanggiran. Dan, ibunya Reniati Karnasih, S.H., dari daerah Curup (Prov

Bengkulu) dan Lahat. Ferdian Andreas Lacony, terpilih sebagai Wakil Bupati PALI mendampingi Heri Amalindo pada Pilkada PALI tahun 2015. Dan pada Pilkada 2020, ia tidak maju dalam kontestasi politik lokal PALI.

 

Berikut petikan statement PLT.Bupati PALI, Ferdian Andreas Lacony yang diterima Klikanggaran.com.

 

Apakah bapak akan berhenti politik ketika tidak lagi duduk di kursi eksektutif?

 

“meski tidak mendapatkan rekomendasi saya tidak akan berhenti berpolitik. Politik itu intinya adalah pengabdian, pengabdian kepada rakyat, agama, keluarga, bangsa dan negara.

 

Saya untuk mengabdi tidak dibatasi oleh jabatan. Justru, ketika tanpa jabatan saya akan lebih leluasa, serta lebih sering untuk mengemukakan ide dan pikiran saya. Jadi, jangan berpikir bahwa saya akan meninggalkan PALI. Ketika saya tidak memiliki jabatan lagi. Buat saya, PALI khususnya dan sumsel umumnya, adalah tanah pengabdian saya.

 

Sejak kapan bapak berpolitik?

 

"DNA politik saya banyak berasal dari keluarga, ayah dan ibu saya adalah anggota GMNI tahun 60an ketika mereka kuliah di Fakultas Hukum Unsri. Datuk saya, Anwar Bey, ayah dari ibu saya, adalah pejuang dan anggota partai, terlibat dalam pertempuran melawan Belanda.

 

Sedangkan, yai (Kakek) saya, Ibrahim

Lacony adalah Kepala polisi Sumbagsel di tahun 1940an. Jadi saya punya DNA Politik dari keluarga, maka saya terlibat politik sejak tahun 1997 sebagai aktivis mahasiswa. Masuk PDI Perjuangan tahun 2004, itu karena diminta oleh pak Taufik Kiemas, ketika bertemu dengan pak Taufik di SMB II Talang Betutu saat itu.

 

Apa yang akan bapak kerjakan selama menjadi Plt Bupati?

 

Posisi Plt.Bupati waktunya singkat, saya memastikan agar Pilkada berjalan lancar, tidak menimbulkan cluster Covid-19, memastikan program-program terkait jaring pengaman sosial dari pemerintah pusat dan daerah untuk memperkuat ekonomi masyarakat dapat berjalan sesuai aturan. (Adv).


 

-

Tags

Terkini