peristiwa-daerah

Skenario Adu Domba Umat di Balik Aksi Pengeboman Gereja Oikumene

Senin, 14 November 2016 | 14:21 WIB

Jakarta, Klikanggaran.com - Peristiwa pengeboman yang terjadi di Gereja Oikumene, Sengkotek, Samarinda, Kalimantan Timur, Minggu (13/11/2016) pagi pukul 10.10 Wita sungguh sangat disesalkan. Sejatinya, pengeboman yang terjadi merupakan suatu bentuk tindakan yang tidak dapat ditolerir, terlebih yang menjadi sasaran adalah rumah ibadah, pun di dalamnya sedang berlangsung acara peribadatan. Tindakan keji tersebut sungguh telah merobek nilai-nilai kemanusiaan.

 

Lutfi Nasution, yang merupakan bagian ekaponen aktivis 98’ yang kini tergabung dalam Aliansi Nasional 98 mengatakan, tindakan pengboman di saat sebagian jemaat masih dalam gereja melaksanakan ibadah bisa diibaratkan bagian dari ekstrimis yang ingin memecah belah bangsa.

Adanya peristiwa tersebut sungguh sangat menyakiti perasaan semua umat beragama, bukan hanya umat kristiani sebagai korban, namun juga umat beragama yang lain, terlebih umat Islam.

“Itu bukan tindakan umat Islam, karena agama Islam itu adalah agama rahmatan lil ‘alamin, agama yang membawa rahmat dan kesejahteraan bagi seluruh umat,” kata Lutfi di Tebet, Jakarta, Senin (14/11/2016).

Lutfi menjelaskan bahwa agama Islam itu mengajarkan kasih sayang, dan bukan mengajarkan jalan kekerasan untuk mencapai sebuah tujuan. Meskipun pelaku pengeboman yang tertangkap memakai kaos bertuliskan ‘jihad’, ia berharap hal itu jangan dikonotasikan dengan Islam secara keseluruhan.

“Jangan malah tulisan kaosnya yang dibesarkan judul beritanya. Kami dari Aliansi Nasional 98 akan mengawal upaya Polri untuk mengungkap kasus tersebut,” ujarnya.

Lutfi juga berpesan kepada rakyat Indonesia agar tetap waspada terhadap upaya adu domba. Dirinya melihat, pada peristiwa pengeboman tersebut ada upaya ingin mengadu domba umat beragama di bumi nusantara ini, terlebih saat ini kondisi Indonesia sedang dilanda ketidakpercayaan dari sebagian kalangan masyarakatnya terhadap pemerintahan, terutama dalam hal penegakan hukum.

Dia menambahkan, Aliansi Nasional 98 berharap pihak kepolisian serius dalam bekerja mengusut peristiwa pengeboman gereja di Samarinda itu. Jangan hanya berhenti pada penindakan pelaku pengeboman, tapi Polri juga mesti mengusut tuntas siapa otak dari peristiwa pelemparan bom tersebut.

“Jangan sampai ada upaya merongrong keutuhan NKRI pascakejadian 4 November. Jika dianalisa lebih dalam, aksi bom Samarinda ini sepertinya ingin mengadu domba antara umat Islam dengan Presiden Jokowi,” ungkapnya.

Sebagaimana diketahui, telah terjadi pengeboman di depan Gereja Oikumene di Kawasan Sengkotek, Loa Janan, Samarinda. Meski daya ledak yang ditimbulkan tidak terlalu besar, namun kejadian tersebut telah mengakibatkan setidaknya empat orang anak terluka dan rusaknya tempat parkir gereja tersebut.

 

Tags

Terkini