Palembang, Klikanggaran.com - Pelantikan Walikota Palembang, Harnojoyo, di mata seorang tokoh masyarakat hingga sekarang ternyata masih menyimpan rasa penasaran dan berbagai macam rasa lain serta tanda tanya. Mengapa? Karena di mata tokoh masyarakat tersebut, Harnojoyo merefleksi ulang dinamika politik dalam ranah pemerintahan Kota Palembang. dia juga menyatakan, jika kita berpodoman pada keadilan, Harnojoyo tidak pantas menjadi walikota, karena kasus Romi Harton tentu ada sangkut pautnya dengan Harnojoyo.
"Kasus Romi Harton kan menyuap, bukan korupsi. Romi Harton - Harnojoyo adalah paketan saat mencalonkan Walikota dan Wakil Walikota Palembang pada pemilihan 2013 lalu, yang diusung oleh lima partai politik. Selain PDI Perjuangan dan Partai Demokrat, ada juga PKS, PAN, dan PPP pada waktu itu. Dengan menggapai tujuan bersama pasti ada kerja sama 01 dan 02. Logikanya, jika Romi melakukan suap dengan tujuan agar dirinya memenangkan pemilihan walikota, secara otomatis nama Harnojoyo juga ada. Nah, lalu kenapa cuman Romi Harton yang dikirim ke Suka Miskin? Apakah Harnoyo sengaja dititipkan?” ungkap salah satu tokoh masyarakat yang tidak ingin disebutkan namanya itu pada klikanggaran, Selasa (30/8/2016).
Seperti yang kita ketahui, Wakil Walikota, Harnojoyo telah sah menjabat sebagai Walikota Palembang menggantikan posisi Romi Harton. Beberapa bulan lamanya Harnojoyo menjomblo hingga kemudian diselenggarakan pemilihan wakil walikota melalui paripurna DPRD Kota Palembang bertanggal 3 Juni 2016 lalu. Muncul beberapa nama, salah satunya adalah Fitri Agustinda, yang tidak lain adalah adik kandung Romi Harton. Pada paripurna tersebut Fitri memenangkan pilwako dengan 37 suara.
"Ada mata yang bermain dalam pelantikan Fitri Agustinda tersebut. Ini masih kepentingan Romi Harton yang saat ini masih ditahan di Suka Miskin, dan mau tidak mau, halal atau haram, Harnojoyo pasti akan memberikan restu kepada Fitri Agustinda. Karena pasti dia was-was jika bukan Fitri. Romi akan bernyanyi kepada Harno,” tambahnya.