KLIKANGGARAN – Keinginan miliarder Rusia Roman Abramovich menjual Chelsea yang diduga untuk menghindari sanksi Pemerintah Inggris setelah Rusia menginvasi Ukraina sepertinya akan gagal.
Kepala Eksekutif Liga Primer Inggris, Richard Masters seperti dilaporkan Sky Sport menyatakan rencana penjualan Chelsea tidak akan berhasil jika pemiliknya diberi sanksi pemerintah Ingris.
"Saya rasa itu tidak akan berhasil,"kata Richard Masters.
Pada Rabu (2/3/2022) Roman Abramovich mengumumkan akan menjual The Blues. Abramovich memberikan alasan penjualan klub yang sudah dimilikinya sejak 2003 itu adalah untuk kepentingan terbaik klub.
Roman Abramovich mengatakan hasil bersih dari penjualan Chelsea akan disumbangkan ke yayasan "untuk kepentingan semua korban perang di Ukraina"
Baca Juga: Benarkah Ibunda Tangmo, Berikan Pengampunan karena Kompensasi 30 Juta Baht? Ini Jawaban Panida
Baca Juga: Benarkah Ibunda Tangmo, Berikan Pengampunan karena Kompensasi 30 Juta Baht? Ini Jawaban Panida
Sky Sport melaporkan, miliarder Swiss Hansjorg Wyss dan investor Amerika Todd Boehly dikabarkan tertarik membeli Chelsea dari Abramovich.
Selain Wyss dan Todd Boehly, pengusaha asal Turki, Muhsin Bayrak dikabarkan juga tertarik untuk membeli Chelsea.
Sementara itu miliarder Inggris Jim Ratcliffe membantah kabar yang menyebutnya tertarik membeli Chelsea yang dimiliki Roman Abramovich sejak 2003 itu.
Baca Juga: Didakwa Terima Suap, Dodi Reza Alex Noerdin Akan Segera Disidangkan di PN Tipikor Palembang
Sejuah ini belum ada pernyaataan resmi dari otoritas Liga Primer Inggris tentang rencana penjualan Chelsea oleh Roman Abramovich.
Pemerintah Inggris akan membekukan aset semua pihak yang mempunyai kaitan dengan Pemerintah Rusia. Pembekuan aset tersebut sebagai bentuk tekanan kepada pemerintahan Vladimir Putin untuk melemahkan ekonomi Rusia.**