(KLIKANGGARAN) – Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) kini menghadapi sorotan dunia setelah FIFA menjatuhkan hukuman tegas terkait penggunaan pemain naturalisasi dengan dokumen bermasalah.
Alih-alih mendapat apresiasi atas performa skuad Harimau Malaya, mereka justru tersandung skandal pemalsuan dokumen yang menyeret tujuh pemain hingga dilarang tampil selama 12 bulan. FIFA juga menjatuhkan denda senilai Rp73 miliar.
Skandal ini bukan hanya mencoreng nama baik FAM, tetapi juga menjadi tamparan keras bagi citra sepak bola Malaysia dan kawasan ASEAN. Pertanyaan besar muncul, bagaimana dokumen bermasalah bisa lolos hingga akhirnya terbongkar.
“Setiap bentuk kecurangan akan ditindak tanpa kompromi,” tulis Komite Disiplin FIFA dalam pernyataannya pada Jumat, 26 September 2025.
Situasi makin pelik karena Malaysia juga berpotensi didiskualifikasi dari Piala Asia 2027. Jika banding FAM kandas, maka beberapa kemenangan mereka terancam dianulir, termasuk kemenangan 4-0 atas Vietnam.
Media Vietnam ikut mengkritisi kasus ini. “Jika Federasi Sepak Bola Malaysia gagal mengajukan banding, tim tersebut kemungkinan akan dihukum kalah tiga kosong karena menurunkan pemain yang tidak memenuhi syarat,” tulis Soha Vn, Jumat, 26 September 2025.
Kasus Malaysia ini mengingatkan publik pada skandal serupa yang pernah menimpa Timor Leste pada 2017, ketika FIFA menjatuhkan sanksi larangan tampil di Kualifikasi Piala Asia 2023 dan membatalkan 29 laga resmi.
Meski begitu, FAM berusaha melakukan pembelaan. “FAM ingin menegaskan bahwa para pemain dan FAM sendiri telah bertindak dengan niat baik serta penuh ketulusan sepanjang proses ini,” tulis FAM dalam rilis resminya.
Kini, langkah banding FAM akan menjadi ujian besar, apakah mereka bisa menyelamatkan citra sepak bola Malaysia atau justru bernasib sama seperti Timor Leste.**