4. Mental bertanding belum stabil di laga beregu berintensitas tinggi
Pasangan Febriana/Meilysa yang menjadi tumpuan sektor ganda kedua mengaku kesulitan mengatasi tekanan partai penentuan.
Febriana:
“Pertandingan beregu dan perorangan sangat berbeda. Kami perlu meningkatkan mental dan kontrol diri.”
Ia juga menegaskan pentingnya saling menguatkan antarpemain.
“Kami satu tim, menang atau kalah dirasakan bersama.”
5. Beberapa pemain belum sepenuhnya nyaman dengan kondisi lapangan dan perubahan arah angin
Putri KW yang memenangkan partai pertama mengungkap adanya perbedaan kondisi lapangan yang memengaruhi gim kedua.
“Menang kalah angin cukup berpengaruh. Di gim ketiga saya coba bermain bola panjang dan membatasi bola atas lawan.”
Keberhasilan Putri menahan tekanan menjadi pengecualian dibanding partai lain.
Indonesia Tetap Bawa Pulang Perak, Fokus Beralih ke Perorangan
Meski gagal meraih emas, perjuangan tim putri mendapat apresiasi. Pemain menegaskan akan menjadikan laga final ini sebagai pelajaran berharga untuk memperkuat mental dan strategi di ajang beregu mendatang.
Febriana:
“Kami minta maaf belum bisa bawa emas, tapi ini jadi pelajaran besar untuk kami semua.”
Artikel Terkait
Bulutangakis SEA Games 2025: Tim Putra dan Putri Indonesia Siap Tempur di Final, Fokus Hadapi Thailand dan Malaysia
Jelang Final Bulutangkis SEA Games 2025, Tim Putri Indonesia Matangkan Strategi Hadapi Thailand
Jelang Final Bulutangkis SEA Games 2025, Tim Putra Indonesia Siap Tempur Hadapi Malaysia
Inilah Kunci Kemenangan Indonesia Saat Rebut Emas Beregu Putra SEA Games 2025